Ribuan Personel Gabungan Amankan Aksi Bela Palestina di Monas Pagi ini, Waspada Penyusup
2 juta orang akan hadiri Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Monas pada Minggu (5/11/2023) pagi ini, waspada penyusup.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 2 juta orang akan menghadiri 'Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina' di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Minggu (5/11/2023) hari ini.
Aksi tersebut rencananya akan berlangsung sejak pagi, pukul 06.00 hingga 10.00 WIB.
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, mengatakan bahwa aksi ini dihadiri sejumlah kalangan lintas ormas, lintas agama, profesi, kelompok, tokoh agama.
Hingga pejabat seperti Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi bakal hadir dalam acara tersebut.
Polda Metro Jaya menyiapkan skema pengamanan untuk Aksi Bela Palestina yang rencananya digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023) besok.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut sebanyak ribuan personel gabungan disiagakan untuk melakukan pengamanan aksi tersebut.
"Total personel gabungan untuk pengamanan aksi sebanyak 3.448 personel," kata Trunoyudo kepada wartawan, Sabtu (4/11/2023).
Trunoyudo menyebut personel gabungan itu terdiri dari unsur Polri, TNI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di antaranya Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan Pemadam Kebakaran.
Terpisah Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan jajaran Polres Jakarta Pusat bersama Polda Metro Jaya siap untuk melaksanakan pengamanan melayani kegiatan di Monas.
"Kami berharap kegiatan besok bisa berjalan aman, tertib, pesan-pesan yang disampaikan juga bisa diterima oleh masyarakat dan kami pastikan bahwa kegiatan dari sejak awal sampai akhir tidak terjadi masalah," imbuhnya.
Di sisi lain, Susatyo juga meminta kepada peserta aksi untuk tetap mengikuti peraturan yang berlaku.
Dia juga mengimbau agar para korlap aksi bisa melakukan pengawasan agar aksi tersebut tidak disusupi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
2 Juta Orang Termasuk Menlu Retno Marsudi Hadiri Aksi Bela Palestina di Monas
Ditargetkan 2 juta orang yang akan menghadiri 'Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina' di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Minggu (5/11/2023) besok.
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, mengatakan bahwa aksi ini dihadiri sejumlah kalangan lintas ormas, lintas agama, profesi, kelompok, tokoh agama.
Hingga pejabat seperti Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi bakal hadir dalam acara tersebut.
"Insya Allah saya confirmed hadir. Dari panitia juga mengkonfirmasi kehadiran Bu Menlu RI juga. Insya Allah target 2 juta hadir dari lintas ormas, agama, profesi dan kelompok," kata Hidayat kepada wartawan, Jumat (3/11/2023).
Hidayat mengatakan puluhan tokoh lintas agama juga telah melakukan pertemuan di Aula Buya Hamka, Kantor Majelis Ulama Indonesia pada Kamis (2/11/2023) kemarin.
Mereka datang dalam persiapan untuk menggelar Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina.
Di antaranya yang hadir, Pendeta Jimmy dari Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) dan Tokoh Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) Teguh Triesna Dewa.
Baca juga: PBB: Warga Palestina di Gaza Hidup dengan 2 Potong Roti Sehari
HNW menuturkan rencana Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina merupakan bentuk konsistensi dan komitmen bangsa Indonesia yang patuh pada konstitusi, UUD NRI Tahun 1945.
Dimana ada amanah untuk menolak penjajahan dan komitmen ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Amanah UUD tersebut, kata HNW, ditafsirkan dan dioperasionalkan oleh Presiden Soekarno dengan tegas bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang menolak segala bentuk penjajahan.
Lebih khusus dalam masalah Palestina, Soekarno dengan lantang mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel terhadap Palestina.
Menurut HNW, penjajahan yang telah dilakukan Israel, membuat Soekarno tidak mau mengundang negara tersebut dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955, juga tidak mengundangnya dalam Asian Games Tahun 1962 yang digelar di Jakarta.
“Bahkan Presiden Indonesia itu menyatakan selama kemerdekaan belum diberikan kepada Palestina maka selama itu juga Israel adalah penjajah, dan Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel," jelasnya.
Pada masa Presiden Soekarno berkuasa, kondisi penjajahan atas Palestina belum separah seperti saat ini.
Tanah jajahan yang dikuasai saat itu masih 60 persen, namun saat ini Israel sudah menjajah hampir 95 persen tanah Palestina.
"Kejahatan yang mereka lakukan sejak tahun 1948 telah melahirkan berbagai pelanggaran hukum internasional, tidak melaksanakan resolusi-resolusi DK PBB, serta tragedi-tragedi kemanusiaan dan kejahatan perang," katanya.
"Misalnya, pada tahun 1969 Israel membakar Masjidil Aqsha, dan belakangan mereka pernah menutup masjid itu sehingga umat Islam tidak bisa datang ke sana. Bahkan mereka sudah mengubah Masjidil Aqsha sehingga masjid suci itu lebih didominasi menjadi tempat peribadatan umat Yahudi," sambungnya.
Baca juga: Soal Aksi Bela Palestina, Densus 88 Minta Masyarakat Hati-hati Saat Berdonasi Agar Tak Salah Target
Pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu menyebut aksi kemanusiaan akbar yang akan digelar pada Hari Minggu 5 November itu merupakan melanjutkan dari peran-peran bersejarah yang telah dilakukan oleh Bangsa Indonesia untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
“Dibanding pada era Presiden Soekarno dahulu, saat ini Israel lebih luas menjajah tanah Palestina, lebih banyak melanggar HAM dan melakukan kejahatan kemanusiaan, serta lebih parah dalam melanggar hukum internasional," ujarnya.
Ia menjelaskan kejahatan-kejahatan yang telah dilakukan Israel disebut semakin menjauhkan perdamaian dengan terwujudnya kemerdekaan Palestina dan malah semakin mengekalkan penjajahan Israel.
"Dari sinilah sudah sewajarnya Bangsa Indonesia yang taat konstitusi dan cinta kemanusiaan, mereka dari beragam komponen, baik dari kalangan Muslim dan non-Muslim, kini bersatu padu menggelar aksi akbar solidaritas membela Palestina merdeka dan menolak penjajahan Israel," pungkasnya.
Penjelasan MUI
Aksi tersebut rencananya akan berlangsung sejak pagi 06.00 hingga 10.00 WIB.
"Acara dimulai sejak sembilan pagi sampai selesai. Aliansi rakyat Indonesia lintas agama, lintas agama, lintas ormas diundang ikut aksi bela Palestina," ujar Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, (2/11/2023)
Kemudian dikatakanya bahwa aksi tersebut merupakan upaya untuk melawan penjajahan Israel.
"Dan Israel memang melakukan genosida dan kejahatan perang yang jumlah korbannya lebih dari 8000. Sehingga harus ada langkah penting. Tekanan publik ya. Insya Allah ini jadi kekuatan penekan penting," tegasnya.
Adapun untuk massa aksi dikatakan Sudarnoto diharapkan mencapai dua juta orang.
"Dua juta. Insyallah dua juta akan kita hadirkan. Jadi ini sudah beberapa kali demo. Mungkin nanti ada serial demo lainnya. Ini hak publik tak boleh di larang-larang," tutupnya.
3.448 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Aksi Bela Palestina di Monas
Polda Metro Jaya menyiapkan skema pengamanan untuk Aksi Bela Palestina yang rencananya digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut sebanyak ribuan personel gabungan disiagakan untuk melakukan pengamanan aksi tersebut.
"Total personel gabungan untuk pengamanan aksi sebanyak 3.448 personel," kata Trunoyudo kepada wartawan, Sabtu (4/11/2023).
Trunoyudo menyebut personel gabungan itu terdiri dari unsur Polri, TNI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di antaranya Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan Pemadam Kebakaran.
"Dari Polri 2.774 personel meliputi Polda Metro Jaya dan Polres, lalu unsur TNI 500 personel, dan Pemda DKI sebanyak 98 personel," tuturnya.
Rekayasa Lalu Lintas Situasional
Di sisi lain, Trunoyudo mengatakan jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga menyiapkan rekayasa lalu lintas meski masih bersifat situasional.
"Rekayasa lalu lintas kita siapkan, tapi sifatnya situasional," jelasnya.
Adapun rekayasa lalu lintas yang disiapkan yakni sebagai berikut:
1. Arus Lalu Lintas dari arah Jalan Harmoni arah Majapahit dialihkan ke Jalan Juanda dan Jalan Suryopranoto.
2. Arus Lalu Lintas dari arah Jalan Budi Kemuliaan ke arah Gambir dialihkan ke Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Majapahit, dan Jalan Harmoni.
3. Arus Lalu Lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan kedua arah Timur dan Barat dialihkan.
4. Arus lalulintas dari arah Tugu Tani menuju Jalan Medan Merdeka Selatan diluruskan ke arah Jalan Medan Merdeka Timur.
Presiden Jokowi: Indonesia akan Terus Bersama Perjuangan Bangsa Palestina
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kembali posisi Indonesia soal perang di Gaza.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat memimpin pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina.
"Saya ingin tekankan kembali bahwa Indonesia akan terus bersama perjuangan bangsa Palestina," kata Jokowi di Pangkalan TNU AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (4/11/2023).
Jokowi mengatakan bukti nyata Indonesia bersama Palestina salah satunya dengan mengirimkan bantuan.
Dia mengatakan Indonesia akan mengirimkan bantuan 51,5 ton ke Palestina.
"Ini merupakan wujud solidaritas Indonesia, wujud kepedulian bangsa Indonesia terhadap kemanusiaan. Tragedi kemanusiaan yang ada di Gaza tidak dapat diterima dan harus sesegera mungkin dihentikan," tandas dia.
Indonesia Kirim Bantuan
Sebelumnya, Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di Gaza yang hingga saat ini masih diserang oleh Israel.
Pengiriman bantuan tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
"Ini adalah bantuan tahap pertama, dibawa menggunakan tiga pesawat dan beriisi 51,5 ton bantuan," kata Jokowi di lokasi, Sabtu (4/11/2023).
Secara rinci, bantuan tersebut dikirim dari Pangkalan TNU AU Halim dengan muatan sebesar 21 ton, sementara sisanya dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang.
Bantuan tersebut berisi sejumlah logistik yang disesuaikan untuk kondisi di Gaza, di antaranya alat medis, makanan, selimut, hingga tenda.
"Bantuan ini bukan hanya dari pemerintah namun juga dari masyarakat, dari dunia usaha yang disalurkan melalui berbagai lembaga kemanusiaan. Ada yang dari Baznas, dari PMI, dari Kitabisa dan juga dari pemerintah, TNI dan Polri yang selanjutnya kita harapkan akan semkin banyak bantuan bantuan dari masyarakat dan dunia usaha," kata Jokowi.
"Ini merupakan wujud solidaritas Indonesia, wujud kepedulian bangsa Indonesia terhadap kemanusiaan, karena tragedi kemanusiaan yang ada di Gaza tidak dapat diterima dan harus sesegera mungkin dihentikan."
"Saya ingin menekankan kembali bahwa Indonesia akan terus bersama perjuangan bangsa Palestina," pungkasnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com)