Israel Telah Habiskan Rp 31 Triliun Serang Gaza, Rp 11 Triliun Hanya untuk Biaya Bom, Ini Rinciannya
Israel meluncurkan serangan udara pertama ke Palestina pada 7 Oktober 2023 lalu untuk membalas serangan Hamas.
Editor: Hasanudin Aco
Di luar Amerika seperti Israel mungkin harus mengeluarkan uang lebih tinggi yaitu 25.000 dolar AS per ton untuk tambahan perangkat elektronik canggih.
Dengan demikian berarti setiap hari 15 juta dolar AS dikeluarkan Israel untuk menyiapkan bom.
Dengan adanya add-on ini, dapat diasumsikan bahwa angka tersebut meningkat menjadi setidaknya 25 juta juta per hari atau sekitar Rp 389 miliar.
Dengan jumlah tersebut, pengeboman Israel ke Palestina telah menghabiskan uang minimal 750 juta dolar AS atau sekitar Rp 11 triliun hanya untuk bom.
Bagaimana dengan biaya tambahan?
Pesawat jet F-16 diklaim memiliki biaya penerbangan yang “sangat rendah”, “hanya” 8.000 dolar AS per jam.
Dengan asumsi minimal 300 jam terbang per hari menghasilkan angka 2,5 juta dolar AS per hari atau sekitar 75 juta dolar AS dalam beberapa hari ini beroperasi.
Ditambah lagi dengan semua aset udara tambahan yang diperlukan untuk mempertahankan pemboman seperti pengawasan, pengintaian, peperangan elektronik, peringatan dini lintas udara, komando dan kendali, dan sejenisnya, biaya seluruh kampanye udara meroket.
Dengan demikian Israel mungkin telah menghabiskan setidaknya 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 31 triliun.
Sejauh ini untuk mengebom Gaza dan angka tersebut bisa saja lebih tinggi lagi.
Hal ini tidak memerlukan biaya untuk memobilisasi dan mempertahankan 360.000 tentara cadangan serta melancarkan perang darat yang dimulai Israel minggu lalu.
Semua itu satu tujuan membumihanguskan Jalur Gaza Palestina.
Jelas sekali bahwa korban dari serangan bom Israel ini adalah warga sipil dan infrastruktur sipil.
Meski telah mengeluarkan biaya yang begitu besar untuk berperang, tentu para pemimpin Israel memiliki kalkulasi tersendiri di balik serangan militer itu.