Massa Pro-Palestina Serbu Pangkalan Udara yang Menampung Pasukan Amerika Serikat di Adana Turki
Massa Pro-Palestina menyerbu Pangkalan Udara di Adana, Turki yang menampung pasukan Amerika Serikat di Turki.
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Massa Pro-Palestina menyerbu Pangkalan Udara di Adana, Turki yang menampung pasukan Amerika Serikat di Turki.
Massa Pro-Palestina mencoba menyerbu pangkalan udara yang menampung pasukan AS di Turki.
Polisi Turki menggunakan gas air mata dan meriam air ketika ratusan orang dalam unjuk rasa pro-Palestina pada Minggu mencoba menyerbu pangkalan udara yang menampung pasukan AS.
Itu terjadi beberapa jam sebelum Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan datang ke Ankara untuk pembicaraan mengenai Gaza.
Turki, yang semakin meningkatkan kritiknya terhadap Israel ketika krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, mendukung solusi dua negara sambil menjadi tuan rumah bagi anggota kelompok militan Palestina Hamas.
Sejak perang Israel-Hamas dimulai, protes meletus di seluruh negeri.
Awal pekan ini, IHH Humanitarian Relief Foundation, sebuah lembaga bantuan Islam Turki, mengorganisir konvoi untuk melakukan perjalanan ke pangkalan udara Incirlik di provinsi Adana di Turki selatan.
Mereka memprotes serangan Israel di Gaza dan dukungan AS terhadap militer Israel.
Incirlik, yang digunakan untuk mendukung koalisi internasional melawan ISIS di Suriah dan Irak, juga menampung pasukan AS. Demonstrasi atau Protes IHH meminta Incirlik ditutup.
Rekaman dari protes menunjukkan polisi menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air untuk membubarkan massa yang mengibarkan bendera Turki dan Palestina serta meneriakkan slogan-slogan.
Para pengunjuk rasa menggulingkan barikade dan bentrok dengan polisi yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara.
Para pengunjuk rasa juga terlihat melemparkan kursi plastik, batu, dan barang-barang lainnya ke arah polisi, yang kemudian menembakkan bom asap ke arah kerumunan.
Bentrok pun terjadi antara massa dan aparat keamanan
Presiden IHH Bulent Yildirim berpidato di depan massa di Adana dan mendesak mereka untuk tidak menyerang polisi.
“Teman-teman, melempar batu atau melakukan hal serupa itu salah karena baik polisi maupun tentara ingin pergi ke Gaza dan berperang dan mereka akan pergi ketika saatnya tiba,” katanya seperti dikutip dari Reuters.
“Kemarahan kami sangat besar. Kami tidak bisa menahannya. Namun Turki melakukan apa yang mereka bisa,” tambahnya.
IHH mengakhiri unjuk rasa lebih awal dari yang direncanakan karena bentrokan dengan polisi.
Unjuk rasa ini terjadi beberapa jam sebelum Blinken diperkirakan tiba di Ankara untuk melakukan pembicaraan mengenai Gaza dengan timpalannya dari Turki Hakan Fidan pada hari Senin, dan setelah berulang kali dikritik oleh Ankara terhadap Barat atas dukungannya terhadap Israel.