Menhan Israel ke Warga Gaza: Perang Berakhir Lebih Cepat Kalau Kalian Buru Sendiri Petinggi Hamas
Perang psikologis itu dilancarkan Israel dengan menyerukan kalau perang segera berakhir jika warga Gaza Palestina memburu sendiri para petinggi Hamas.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Ia digambarkan sebagai seorang garis keras yang menolak rekonsiliasi apa pun dengan Israel.
Sebelum mengambil perannya sebagai pemimpin Hamas, Sinwar menghabiskan lebih dari dua dekade di penjara Israel atas tuduhan pembunuhan dua tentara Israel dan warga Palestina yang ia anggap sebagai kolaborator.
Dia dibebaskan dalam pertukaran tahanan.
Israel Klaim Bunuh 12 Komandan Batalion Hamas
Dalam konferensi pers, Gallant mengatakan bahwa invasi darat ke Gaza “berjalan dengan baik” dan 12 komandan batalion Hamas telah terbunuh.
Serangan Israel terhadap Gaza – khususnya serangan udara yang intens – juga telah memakan banyak korban jiwa di Gaza, menewaskan sekitar 9.000 orang, banyak dari mereka adalah anak-anak, dan meratakan sebagian besar wilayah yang padat penduduknya.
Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas secara keseluruhan setelah serangan kelompok tersebut di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, di mana para pejuangnya membunuh sekitar 1.400 orang dan menyandera sekitar 230 orang.
Salah satu pemimpin Hamas yang menurut Israel dibunuh adalah Mustafa Dalul, komandan Batalyon Sabra Tel al-Hawa.
"Dia memainkan peran penting dalam memimpin perang melawan pasukan Israel di Gaza," kata Pasukan Pertahanan Israel.
Gallant mengatakan pasukan Israel terlibat dalam pertempuran sengit dengan pejuang Hamas di utara dan selatan Gaza.
Ia berjanji bahwa pada akhir perang, "tidak akan ada lagi Hamas di Gaza. Tidak akan ada lagi ancaman keamanan dari Gaza terhadap Israel."
“Dan Israel akan memiliki kebebasan mutlak untuk mengambil tindakan keamanan apa pun yang mereka inginkan terhadap siapa pun yang berani menyerang Gaza [untuk mengancam Israel],” katanya, menurut The Times of Israel.
(oln/ttoi/BI/*)