Israel Akui Sulit Kalahkan Hamas, Mereka Punya Labirin Terowongan Bawah Tanah di Seluruh Gaza
Dalam perangnya melawan tentara Israel di Gaza, para pejuang Hamas sangat mengandalkan jaringan terowongan bawah tanah sebagai tumpuan pertahanan.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Militer Israel mengatakan pihaknya membunuh salah satu tokoh Hamas yang menjadi pengembang roket dan senjata lainnya tanpa menyebutkan di mana dia dibunuh.
Namun Hamas membantah bahwa pasukan Israel telah memperoleh kemajuan signifikan atau memasuki Kota Gaza. Tidak mungkin untuk mengkonfirmasi secara independen klaim medan perang dari kedua belah pihak.
Israel memfokuskan perangnya melawan Hamas di Kota Gaza, yang merupakan rumah bagi sekitar 650.000 orang sebelum perang dan tempat yang menurut militer Hamas memiliki komando pusat dan labirin terowongan yang luas.
Amos Harrel seorang analis militer di surat kabar Haaretz Israel menyatakan, Hamas terus mempertahankan kendali atas Jalur Gaza meski IDF sudah melancarkan serangan sengit terhadap Jalur Gaza yang terkepung selama sebulan sejak serangan militer Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Harel mengatakan, dalam perangnya melawan tentara Israel di Gaza, para pejuang Hamas sangat mengandalkan jaringan terowongan bawah tanah sebagai tumpuan pertahanannya.
Hamas mengirimkan pejuangnya melalui celah untuk meluncurkan rudal anti-tank, dan menyebarkan alat peledak di dekat kendaraan lapis baja tentara Israel.
“Hamas juga menggunakan drone penyerang, yang mungkin menimbulkan beberapa masalah. Tentara Israel telah mengerahkan pasukan dalam jumlah besar ke Jalur Gaza utara dan memindahkan sejumlah besar kendaraan lapis baja. Hal ini, dalam perang melawan pasukan gerilya yang bersembunyi di bawah tanah, memberikan musuh banyak sasaran,” katanya.
Harel menjelaskan, tentara Israel menggunakan “taktik pembelahan” untuk membagi Gaza menjadi dua bagian dalam serangan daratnya ke Kota Gaza.
Lewat taktik itu, pasukan Israel bergerak maju secara perlahan dan metodis, disertai dengan sejumlah besar bombardemen dari artileri darat dan udara.
Namun, bertentangan dengan pernyataan tentara Israel, Harel mengatakan satu di antara kelemahan IDF yang ada adalah ketidakmampuan tentara Israel membunuh banyak pejuang Brigade Al-Qassam dalam pertempuran darat.
Hal ini menjelaskan kabar yang menyebut kalau para perwira IDF yakin bahwa laporan sudah terbunuhnya ratusan pejuang Hamas berstatus “tidak cukup dikonfirmasi”.
“Kesulitannya terletak, antara lain, dalam mendefinisikan misi tersebut, karena pemerintah dan tentara Israel menggambarkan misi tersebut sebagai penghancuran kekuasaan Hamas dan merampas kemampuan militernya. Namun, ini adalah tujuan yang jalannya sama sekali tidak jelas… [tentara Israel ] Komandan dan pasukan cadangan yang berpartisipasi dalam operasi sebelumnya di Gaza mengatakan tidak ada perbandingan antara tingkat keparahan kehancuran kali ini dan apa yang mereka saksikan dalam pertempuran sebelumnya,” tambahnya.
Baca juga: MER-C: Israel Bikin Kebohongan Publik Seolah Rumah Sakit Indonesia Punya Bunker BBM untuk Hamas
Harel mengatakan di Beit Hanoun di Jalur Gaza timur laut, tempat pasukan cadangan Israel beroperasi, seluruh lingkungan telah diratakan seluruhnya selama pertempuran.
Dia mencatat, tentara Israel benar-benar berada dalam keadaan perang, dan tidak hanya melakukan operasi serangan terbatas.