Tentara Israel Berlomba Bunuh Warga Palestina, yang Punya 'Body Count' Terbanyak Akan Menang
Tentara Israel di Jalur Gaza dilaporkan berlomba membunuh sebanyak mungkin warga Palestina. Yang bisa membunuh paling banyak akan menang.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM – Tentara Israel di Jalur Gaza dilaporkan berlomba membunuh sebanyak mungkin warga Palestina.
Menurut tentara Israel, pihaknya telah menjadikan Koridor Netzarim di Gaza sebagai “zona pembunuhan”.
Koridor Netzarim adalah jalan sepanjang 6 km di selatan Kota Gaza. Koridor itu membentang dari timur ke barat, mulai dari perbatasan Israel hingga Laut Tengah.
“Pasukan di lapangan menyebutnya sebagai ‘jalur jasad,'’’ kata seorang panglima Israel di Divisi 252 dikutip dari Al Jazeera yang mengutip media terkenal Israel bernama Haaretz.
“Setelah penembakan, jasad tidak dikumpulkan, menarik perhatian sekumpulan anjing yang datang untuk memakan mereka. Di Gaza orang-orang tahu bahwa di mana pun kalian melihat anjing itu, kalian harus menghindari tempat itu.”
Kepada Haaretz, tentara Israel secara anonim berujar bahwa ada perintah untuk membunuh siapa pun yang memasuki area itu, termasuk warga sipil, misalnya anak-anak.
Dia mengklaim para tentara Israel berlomba-lomba untuk menembak dan membunuh sebanyak mungkin warga Palestina.
“Kami membunuh warga sipil di sana yang kemudian dihitung sebagai ‘teroris,’” kata seorang perwira yang baru saja dibebaskan dari tugasnya di Divisi 252.
“Pengumuman dari juru bicara tentara Israel tentang jumlah korban jiwa telah mengubah hal itu menjadi kompetisi di antara satuan-satuan,” katanya.
“Jika Divisi 99 membunuh 150 orang, satuan lainnya berusaha membunuh 200.”
Hamas rekrut ribuan juru tempur baru
Baca juga: Kaleidoskop 2024 Perang Israel-Hamas: Momen-momen Paling Menonjol Hingga Iran-Hizbullah Terlibat
Narasumber militer Israel di Komando Selatan mengklaim Hamas telah merekrut ribuan juru tempur baru untuk sayap militernya, yakni Brigade Al-Qassam.
Kepada media Israel bernama Walla, narasumber itu menyinggung dua sosok penting di Jalur Gaza.
Keduanya ialah Muhammad Sinwar atau Abu Ibrahim (saudara eks Kepala Biro Politik Hamas Yahya Sinwar) dan Izz ad-Din al-Haddad atau Abu Suhaib.
Muhammad Sinwar disebut telah mengambil alih pasukan di Gaza selatan, terutama di Khan Younis.