Helikopter Apache Israel Tewaskan Tentaranya Sendiri dan Warga Sipil Saat Serangan Hamas?
pilot helikopter Apache Israel sulit membedakan antara pejuang Hamas, penjarah Palestina yang mengenakan pakaian sipil, dan warga Israel.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Surat kabar berbahasa Ibrani tersebut melaporkan, misi helikopter tempur dan drone bersenjata Zik adalah untuk menghentikan aliran pejuang dan penjarah Hamas yang masuk ke wilayah Israel melalui celah di pagar perbatasan Gaza.
Situasi dan misi ini diperumit oleh kesulitan yang dialami pilot dalam membedakan antara pejuang Hamas, penjarah Palestina yang mengenakan pakaian sipil, dan warga Israel.
Artikel tersebut mencatat, “Kesaruan ini berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama hingga Apache harus melewati semua pembatasan. Baru sekitar pukul 09.00 beberapa dari mereka mulai menyerang teroris dengan meriam mereka sendiri, tanpa izin dari atasan.”
“Kecepatan tembakan terhadap ribuan milisi pada awalnya sangat besar dan hanya pada titik tertentu pilot mulai memperlambat serangan dan dengan hati-hati memilih target,” tambah surat kabar tersebut.
Meskipun terjadi kekacauan, dua puluh delapan helikopter tempur Israel menembakkan semua amunisi yang mereka pegang, termasuk ratusan peluru meriam 30 mm dan rudal Hellfire, pada siang hari.
Setelah mendaratkan Apache-nya untuk mengisi ulang amunisi sekitar pukul 10:00, komandan skuadron 190 menginstruksikan pilot lainnya “untuk menembak apa pun yang mereka lihat di area pagar,” yang memisahkan Israel dari Gaza.
Tembak Tawanan Demi Leyapkan Hamas
Komandan yang sama jugua menginstruksikan menyerang sebuah pos militer Israel dengan tentara yang terkepung di dalamnya untuk membantu tentara Israel merebutnya kembali dari Hamas.
Instruksi dari komandan itu juga memerintahkan agar IDF melepaskan tembakan di dekat rumah-rumah di sebuah kibbutz untuk mendukung seorang perwira dari divisi Sinai yang telah terjun payung untuk memerangi militan Hamas.
Ulasan dari media ini mengindikasikan kalau IDF juga menembaki tawanan demi meleyapkan pejuang Hamas yang ada di sekitar mereka.
Sebagai catatan, menurut angkatan udara Israel, dalam empat jam pertama sejak dimulainya pertempuran, helikopter dan jet tempur menyerang sekitar 300 sasaran, sebagian besar berada di wilayah Israel.
Respons Israel terhadap serangan Hamas dan masalah tawanan disinggung dalam komentar pada tanggal 7 Oktober dari juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari.
Dia menggambarkan bagaimana tentara Israel menghadapi “situasi penyanderaan” dengan menggunakan serangan udara dan pasukan darat.
Hagari mengatakan militer Israel bertempur di 22 lokasi dan menambahkan “tidak ada komunitas di Israel selatan di mana kami tidak memiliki pasukan, di semua kota.”
“Ada pasukan khusus di sana dengan komandan senior, dan baku tembak langsung terjadi di sana,” katanya. Angkatan udara Israel telah melakukan serangan di “beberapa lokasi,” kata Hagari.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.