Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Helikopter Apache Israel Tewaskan Tentaranya Sendiri dan Warga Sipil Saat Serangan Hamas?

pilot helikopter Apache Israel sulit membedakan antara pejuang Hamas, penjarah Palestina yang mengenakan pakaian sipil, dan warga Israel.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Helikopter Apache Israel Tewaskan Tentaranya Sendiri dan Warga Sipil Saat Serangan Hamas?
tangkap layar twitter
Ratusan mobil yang hancur di lokasi Festival Nova berlangsung. Ada dugaan kalau jatuhnya banyak korban jiwa di pihak Israel saat serangan Hamas itu justru disebabkan oleh membabibutanya IDF. Festival Nova berlangsung di dekat Kibbutz Beeri, hanya lima kilometer dari tembok pemisah Gaza. 

Dia menambahkan bahwa ada “ratusan kematian, termasuk banyak teroris.”

Baca juga: Hannibal Directive, Protokol dan Metode Tentara Israel Tumbalkan Warganya Sendiri Demi Tumpas Hamas

Upaya utamanya adalah “menghilangkan” semua “orang yang menyusup ke Israel dan mencoba kembali ke Jalur Gaza,” katanya.

“Pertama-tama, kami akan menyerang dari udara, dan kemudian juga dengan alat berat,” tambahnya.

Menanggapi situasi penyanderaan dengan daya tembak yang sangat besar berarti, keselamatan para sandera itu sendiri bukanlah prioritas.

The Guardian melaporkan kalau menteri keuangan dan pemimpin pemukim Israel yang berpengaruh, Bezalel Smotrich, mendesak tentara Israel untuk “memukul Hamas secara brutal dan tidak mempertimbangkan masalah para tawanan secara signifikan” dalam rapat kabinet pada tanggal 7 Oktober ketika serangan Hamas masih berlangsung. 

Yasmin Porat, yang selamat dari serangan Hamas di kibbutz Be’eri dekat Gaza pada tanggal 7 Oktober, menyatakan dalam sebuah wawancara radio di stasiun televisi pemerintah Israel, Kan, bahwa warga sipil Israel juga dibunuh oleh pasukan keamanan mereka.

“Mereka melenyapkan semua orang, termasuk para sandera,” kata ibu tiga anak ini kepada Kan.

BERITA REKOMENDASI

“Terjadi baku tembak yang sangat, sangat hebat.”

Tentara Israel terlihat selama operasi darat di Jalur Gaza, Rabu, 8 November 2023. Pasukan darat Israel memasuki Jalur Gaza saat mereka melanjutkan perang melawan militan Hamas sebagai pembalasan atas serangan kelompok tersebut yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober terhadap Israel. (AP Photo/Ohad Zwigenberg)
Tentara Israel terlihat selama operasi darat di Jalur Gaza, Rabu, 8 November 2023. Pasukan darat Israel memasuki Jalur Gaza saat mereka melanjutkan perang melawan militan Hamas sebagai pembalasan atas serangan kelompok tersebut yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober terhadap Israel. (AP Photo/Ohad Zwigenberg) (AP/Ohad Zwigenberg)

Serukan Bombardir ke Pangkalan Militer Sendiri

Aksi tentara Israel menyerang fasilitas sendiri di mana ada Hamas di dalamnya saat serangan 7 Oktober juga dicatat oleh Mondoweiss.

Mengutip lansiran surat kabar harian liberal Israel Haaretz yang menerbitkan artikel panjang pada tanggal 13 Oktober, ulasan itu menguatkan dugaan kalau banyaknya korban yang jatuh pada hari serangan Hamas justru dilakukan oleh IDF sendiri.

Artikel itu menggambarkan bagaimana seorang komandan Israel, Brigadir Jenderal Avi Rosenfeld dari divisi Gaza, membuat pilihan sulit dengan menyerukan serangan udara ke pangkalannya sendiri.

Itu dilakukan karena pejuang Hamas menyerbu pangkalan itu, menangkap dan membunuh banyak tentara di dalamnya.

Di barikade di ruang perang bawah tanah divisi tersebut dengan segelintir tentara pria dan wanita, Rosenfeld berusaha dengan putus asa menyelamatkan dan mengatur sektor yang diserang.

Banyak tentara, kebanyakan bukan personel tempur, tewas atau terluka di luar.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas