Israel Terus Luncurkan Serangan, WHO Sebut Kehilangan Kontak dengan RS Al-Shifa
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pihaknya telah kehilangan komunikasi dengan para pejabat di RS Al-Shifa.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pihaknya telah kehilangan komunikasi dengan para pejabat di RS Al-Shifa kota Gaza di tengah serangan yang terus diluncurkan Israel.
WHO berasumsi kontak mereka bergabung dengan puluhan ribu pengungsi yang mencari perlindungan di lingkungan rumah sakit dan melarikan diri dari daerah tersebut.
"@WHO telah kehilangan kontak dengan titik fokusnya di Rumah Sakit Al-Shifa di #Gaza, di tengah laporan mengerikan bahwa rumah sakit tersebut menghadapi serangan berulang kali," tulis Dirjen WHO di X.
Selama 48 jam terakhir, Rumah Sakit Al-Shifa yang merupakan kompleks medis terbesar di Gaza dilaporkan diserang berkali-kali oleh Israel menyebabkan beberapa orang tewas dan terluka, dikutip dari reliefweb.int.
"Ada laporan bahwa beberapa dari mereka yang melarikan diri dari rumah sakit telah ditembak, terluka, atau terbunuh," tulisnya.
Unit perawatan intensif mengalami kerusakan akibat pemboman, sementara area rumah sakit tempat pengungsi berlindung juga rusak.
Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi dan Presiden Iran Jabat Tangan, Sepakat Paksa Israel Stop Agresi di Gaza
Laporan terakhir menyebutkan bahwa rumah sakit itu dikelilingi oleh tank.
Pasokan lsitrik yang menipis dan kurangnya bahan bakar membuat 2 bayi prematur dan pasien dewasa yang harus dibantu menggunakan alat venitaltor meninggal dunia, dikutip dari Al Jazeera.
Kemudian badan PBB tersebut mengatakan bahwa mereka memiliki keprihatinan yang besar terhadap keselamatan para pekerja kesehatan, ratusan pasien yang sakit dan terluka, termasuk bayi-bayi yang membutuhkan alat bantu.
"WHO sangat prihatin terhadap keselamatan petugas kesehatan, ratusan pasien yang sakit dan terluka, termasuk bayi yang mendapat bantuan hidup, dan pengungsi yang masih berada di rumah sakit," tulisnya.
Baca juga: Kurangnya Pasokan Listrik, 2 Bayi Prematur di RS Al-Shifa Meninggal
Menurut WHO, langkah satu-satunya untuk menyelamatkan nyawa warga sipil Palestina adalah dengan mengakhiri pertempuran ini.
"WHO kembali menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza sebagai satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa dan mengurangi tingkat penderitaan yang mengerikan,"
WHO juga mendesak adanya evakuasi medis untuk pasien yang terluka parah.
"WHO juga menyerukan evakuasi medis yang berkelanjutan, tertib, tanpa hambatan dan aman bagi pasien yang terluka parah dan sakit,"
Sementara WHO juga meminta untuk para sandera yang dibebaskan harus mendapatkan perawatan medis.
"Semua sandera harus menerima perawatan medis yang sesuai dan dibebaskan tanpa syarat".
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel