Gaza Terus Dibombardir, Think Tank Zionis Sudah Rencanakan Caplok Gaza dan Usir Warga Palestina
encana jahat Israel terhadap Bangsa Palestina terungkap. Think Tank atau lembaga pemikir Zionis Israel telah menerbitkan cetak biru pencaplokan Gaza.
Penulis: Muhammad Barir
Dia menegaskan kondisi lahan di Gaza akan memberikan standar hidup yang tinggi bagi banyak pemukim Israel.
Sehingga memungkinkan perluasan permukiman Gush Dan hingga dekat perbatasan Mesir, dan memberikan dorongan yang luar biasa bagi pemukiman di Negev.
Pada bulan Desember 2021, Tel Aviv menyetujui rencana untuk mendirikan empat pemukiman di Negev untuk menampung 3.000 keluarga pemukim.
Genosida Palestina
Meskipun Mesir sejauh ini menolak tekanan Israel untuk menerima eksodus massal warga Gaza melalui penyeberangan Rafah selatan, Amir Weitman mengklaim bahwa Kairo akan menyambut eksodus massal pengungsi Palestina tersebut.
Amir Weitman mengklaim bahwa kreditor utama Kairo – termasuk Prancis, Jerman dan Arab Saudi – kemungkinan besar akan menyambut baik revitalisasi perekonomian Mesir, berkat investasi Israel dalam pemindahan permanen warga Palestina.
Ia memerkirakan bahwa Eropa Barat akan menyambut baik pemindahan seluruh penduduk Palestina di Gaza ke Negara Mesir.
Sementara itu, ia memperkirakan Riyadh akan menerima langkah tersebut karena evakuasi dari Jalur Gaza berarti akan tersingkirnya sekutu penting Iran.
Mereka mengklaim, pembersihan etnis di Gaza berarti diakhirinya pertempuran yang berulang-ulang dan tak henti-hentinya, yang mengobarkan api kebencian terhadap Israel.
Selain itu, menutup masalah Gaza akan memastikan pasokan gas Israel yang stabil dan meningkat ke Mesir dan pencairannya dari cadangan gas yang sangat besar yang disita oleh Israel di dekat pantai Gaza.
Sebaliknya, warga Palestina diperkirakan mau tidak mau akan dipindahkan secara paksa dari rumah mereka daripada hidup dalam kondisi diserang dan dibombardir seperti sekarang.
Oleh karena itu, Israel merasa perlu untuk membuat kondisi warga Gaza untuk berimigrasi dari Gaza ke Kairo. Termasuk dengan pemboman dan serangan ke Gaza yang terus menerus.
Amir Weitman mencatat bahwa dua juta penduduk Gaza itu jumlahnya kurang dari 2 persen dari total populasi Mesir, saat ini sudah mencakup 9 juta pengungsi.
Makalah ini menyimpulkan dengan nada buruk: “Tidak ada keraguan bahwa agar rencana ini dapat membuahkan hasil, banyak kondisi yang harus ada pada saat yang bersamaan".