Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prancis Keluarkan Surat Perintah Penangkapan terhadap Presiden Suriah atas Penggunaan Senjata Kimia

Prancis mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad atas penggunaan senjata kimia terlarang.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Nuryanti
zoom-in Prancis Keluarkan Surat Perintah Penangkapan terhadap Presiden Suriah atas Penggunaan Senjata Kimia
BADAN PERS SAUDI / AFP
Gambar selebaran yang disediakan oleh Saudi Press Agency (SPA) pada 11 November 2023, menunjukkan presiden Suriah Bashar al-Assad menghadiri pertemuan darurat Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), di Riyadh. 

Sementara dua jenderal militer, Ghassan Abbas dan Bassam al-Hassan, bekerja dengan lembaga penelitian Suriah yang dituduh mengembangkan senjata kimia, menurut kelompok hak asasi manusia Pembela Hak Sipil.

Langkah menuju keadilan

Perancis mengklaim yurisdiksi di seluruh dunia atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Bagi Darwish, langkah ini merupakan perkembangan sangat besar menuju keadilan.

"Yurisdiksi independen mengakui bahwa serangan kimia tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan Presiden Suriah, bahwa ia mempunyai tanggung jawab dan harus bertanggung jawab," ucap Darwish.

Kasus terhadap al-Assad dan para pejabat tinggi militer didukung oleh kesaksian langsung dan analisis mendalam terhadap rantai komando militer Suriah, kata Darwish.

Baca juga: Jet Tempur F-15 AS Gempur Korps Garda Revolusi Iran di Suriah

Aktivis pada tahun 2013 memposting video amatir di YouTube yang menunjukkan dampak serangan tersebut, termasuk rekaman puluhan mayat, banyak di antaranya anak-anak, tergeletak di tanah.

BERITA REKOMENDASI

Gambar lain menunjukkan anak-anak yang tidak sadarkan diri, mulut orang-orang berbusa, dan dokter tampaknya memberi mereka oksigen untuk membantu mereka bernapas.

Adegan tersebut memicu rasa jijik dan protes di seluruh dunia.

Sebuah laporan PBB kemudian menyatakan ada bukti jelas penggunaan gas sarin, agen saraf yang mematikan.

Dilansir France24, Suriah pada tahun 2013 setuju untuk bergabung dengan organisasi pengawas global Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) dan menyerahkan semua senjata kimia.

OPCW sejak itu menyalahkan Damaskus atas serangkaian serangan kimia selama perang saudara.

Baca juga: Amerika Serikat Serang 2 Fasilitas Militer Milik Iran di Suriah, sebagai Balasan Tentaranya Diserang

Pemerintah Suriah membantah tuduhan tersebut.

Perang saudara di Suriah pecah pada tahun 2011 setelah penindasan al-Assad terhadap demonstrasi damai yang meningkat menjadi konflik mematikan yang menarik kekuatan asing.

Perang ini telah menewaskan lebih dari setengah juta orang dan membuat separuh populasi negara itu mengungsi sebelum perang.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas