Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Palestina Sulit Salat Jumat di Masjid Al Aqsa Sejak Meletus Perang Hamas-Israel 7 Oktober 2023

Sejak awal konflik, pasukan polisi Israel telah melarang sebagian besar warga Palestina yang hendak melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Warga Palestina Sulit Salat Jumat di Masjid Al Aqsa Sejak Meletus Perang Hamas-Israel 7 Oktober 2023
AFP/AHMAD GHARABLI
Pasukan keamanan Israel berjaga di dekat komplek Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada 20 Oktober 2023, Israel menutup total dan melarang umat muslim untuk masuk.(Photo by AHMAD GHARABLI / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Palestina kini makin kesulitan menjalani ibadah terutama shalat Jumat di Masjid Al Aqsa di Jerusalem Timur sejak meletus perang antara Israel dan pejuang Hamas di Jalur Gaza, 7 Oktober 2023 lalu. 

Sejak awal konflik, pasukan polisi Israel telah melarang sebagian besar warga Palestina yang hendak melaksanakan salat Jumat di masjid tersebut.

Masjid Al-Aqsa di Jerusalem Timur merupakan kiblat pertama umat Islam. Biasanya, masjid tersebut didatangi hingga puluhan ribu jamaah untuk salat setiap hari Jumat.

Namun kini tentara Israel melakukan pembatasan secara sewenang-wenang terhadap siapa saja yang boleh memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa dan kemudian memicu gelombang protes warga Palestina.

Selama beberapa minggu terakhir, pasukan Israel telah menembakkan gas air mata ke arah warga Palestina yang mencoba memaksa shalat di jalan-jalan sekitar Masjid Al-Aqsa dan menyerang beberapa jurnalis yang meliput peristiwa tersebut.

“Mereka tidak mengizinkan kami masuk, menindas kami, dan memukul kami,” kata Mohammad Salaymeh, seorang pria berusia 18 tahun yang tidak bisa salat di Masjid Al-Aqsa sejak awal perang.

Jihad Taha, 47, yang juga dilarang masuk pada hari Jumat, mengatakan pembatasan tersebut adalah bagian dari kampanye yang lebih luas terhadap penduduk Palestina di Yerusalem.

Berita Rekomendasi

“Tujuannya untuk memberikan tekanan kepada warga Kota Tua pada umumnya, dan warga Yerusalem pada umumnya,” ujarnya.

Meskipun laki-laki muda lebih mungkin untuk dihentikan dibandingkan laki-laki lain, mereka bukanlah satu-satunya target.

Jamaah Muslim tiba di Gerbang Singa saat mereka menuju kompleks Masjid Al-Aqsa untuk salat Jumat di Gerbang Singa di Yerusalem timur pada 20 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. (Photo by AHMAD GHARABLI / AFP)
Jamaah Muslim tiba di Gerbang Singa saat mereka menuju kompleks Masjid Al-Aqsa untuk salat Jumat di Gerbang Singa di Yerusalem timur pada 20 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. (Photo by AHMAD GHARABLI / AFP) (AFP/AHMAD GHARABLI)

Bassima Zaidan, seorang wanita berusia 57 tahun yang berjalan kaki dari lingkungan Ras al-Amud di Yerusalem untuk mencapai masjid, mengatakan dia dikembalikan oleh petugas polisi setelah menunggu selama 30 menit.

Baca juga: Listrik Padam, Jaringan Komunikasi Mati, Pengiriman Bahan Pangan PBB ke Gaza Ikut Terhenti

Dia bilang dia menyuruhnya untuk: "Kembali, kembali ke Ras al-Amud."

Salat yang biasanya dihadiri rata-rata 50.000 jamaah di dalam dan sekitar masjid, hanya dihadiri sekitar 4.000 jamaah pada minggu ini.

“Ada pembatasan yang sangat ketat untuk mencegah jamaah masuk,” Mustafa Abu Sway, anggota Dewan Wakaf Islam di Yerusalem, mengatakan kepada Middle East Eye.

“Mereka tidak mengizinkan generasi muda, misalnya, berdampingan dengan orang-orang yang terkadang berusia 80 tahun. Tapi itu sangat bergantung pada individu polisi yang punya kewenangan.”

Baca juga: Negara-negara Arab Enggan Jadi Tukang Cuci Piring Pasca Kehancuran Gaza oleh Kebrutalan Israel

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas