WHO Sebut Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza Jadi Zona Kematian, Ada Kuburan Massal di Pintu Masuk
WHO mengatakan, tim penilai PBB yang mencapai Rumah Sakit Al-Shifa menemukan zona kematian.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut rumah sakit terbesar di Gaza yakni Al-Shifa telah menjadi 'zona kematian', Minggu (19/11/2023).
WHO lalu mengumumkan rencana untuk melakukan evakuasi di Rumah Sakit Al-Shifa.
Rencana evakuasi itu muncul setelah WHO dan pejabat PBB lainnya mengunjungi RS Al-Shifa, yang digerebek pasukan Israel awal pekan ini.
Rumah Sakit Al-Shifa telah menjadi fokus utama dalam beberapa hari terakhir.
Pasukan Israel menuduh Hamas menggunakan RS Al-Shifa sebagai pusat komando.
Namun, klaim itu telah dibantah oleh kelompok Hamas dan staf medis.
Baca juga: Listrik Padam, Jaringan Komunikasi Mati, Pengiriman Bahan Pangan PBB ke Gaza Ikut Terhenti
Pada hari Minggu ini, WHO mengatakan, tim penilai PBB yang mencapai rumah sakit menemukan 'zona kematian'.
Terdapat kuburan massal di pintu masuk, dan hampir 300 pasien ada di dalam rumah sakit dengan 25 petugas kesehatan.
“WHO dan mitranya segera mengembangkan rencana untuk segera mengevakuasi pasien yang tersisa, staf dan keluarga mereka,” kata WHO, Minggu, dilansir The New Arab.
Namun, WHO memperingatkan bahwa fasilitas di dekatnya sudah kewalahan.
WHO pun mendesak gencatan senjata segera dilakukan, mengingat penderitaan ekstrem rakyat Gaza.
Baca juga: Israel Izinkan 2 Truk BBM Masuk Gaza Setelah Didesak AS, Cuma untuk Kebutuhan PBB
PBB yang Dipimpin WHO Lakukan Analisis Situasi
Tim gabungan penilai kemanusiaan PBB yang dipimpin oleh WHO mengakses Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza utara untuk menilai situasi di lapangan.
Mereka melakukan analisis situasi cepat, menilai prioritas medis, dan menetapkan pilihan logistik untuk misi lebih lanjut.
Tim tersebut terdiri dari pakar kesehatan masyarakat, petugas logistik dan staf keamanan dari OCHA, UNDSS, UNMAS/UNOPS, UNRWA, dan WHO.