Demokrat Desak Presiden Joe Biden Ambil Tindakan untuk Pemberian Bantuan Kemanusiaan di Gaza
Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) telah meminta presiden Joe Biden untuk mendorong Israel mengambil langkah segera
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) telah meminta presiden Joe Biden untuk mendorong Israel mengambil langkah segera, termasuk membuka kembali perbatasan utama demi membantu memberikan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Gaza.
“Menghilangkan ancaman yang ditimbulkan oleh Hamas dan melindungi warga sipil bukanlah tujuan yang saling eksklusif. Memang benar, Hukum Humaniter Internasional mengharuskan warga sipil dilindungi selama konflik bersenjata,” tulis sekelompok senator Partai Demokrat dalam suratnya kepada Biden.
Baca juga: Tank Israel Kepung RS Indonesia di Gaza, Menteri Retno Marsudi: 3 WNI Masih Hilang Kontak
Surat itu ditulis atas nama Senator Tammy Baldwin, Tim Kaine dan Chris Van Hollen, dan ditandatangani oleh setidaknya delapan anggota Senat Demokrat lainnya. Namun, Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Para anggota parlemen mengirimkan surat tersebut ketika pemerintahan Biden mengatakan pihaknya hampir mencapai kesepakatan untuk membebaskan sekitar 240 orang yang disandera oleh militan Hamas selama serangan mematikan lintas perbatasan dari Gaza ke Israel pada 7 Oktober 2023.
“Kami khawatir bahwa penderitaan yang meningkat dan berkepanjangan di Gaza tidak hanya tidak dapat ditoleransi oleh warga sipil Palestina di sana tetapi juga akan berdampak negatif terhadap keamanan warga sipil Israel dengan memperburuk ketegangan yang ada dan mengikis aliansi regional,” tulis para anggota parlemen.
Sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan itu, menurut penghitungan Israel. Sejak itu pemerintah Gaza mengatakan sedikitnya 13.300 warga Palestina telah tewas akibat pemboman Israel. Sementara PBB mengatakan dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Gaza kehilangan tempat tinggal.
Krisis ini telah memecah belah Kongres dan hanya sekitar tiga lusin anggota Partai Demokrat yang mendukung seruan gencatan senjata. Meski begitu, Israel menolaknya karena menganggap hal tersebut memungkinkan Hamas untuk berkumpul kembali.