Gencatan Senjata di Gaza, Al-Qassam Klaim Fakta Mencengangkan, Al-Quds: Tak Akan Ada Bendera Putih
kekuatan perlawanan Palestina akan melakukan apa pun untuk menghentikan pendudukan militer Israel yang mengancam Gaza.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Gencatan Senjata di Gaza, Al-Qassam Klaim Fakta Mencengangkan, Al-Quds: Kami Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara faksi-faksi milisi perlawanan Palestina mengeluarkan pernyataan yang menyebut perjanjian gencatan senjata sementara Israel sebagai sebuah kapitulasi lawan.
Pada Jumat (24/11/2023), Sekretaris Jenderal Gerakan Perlawanan Jihad Islam Palestina (PIJ), Ziad Nakhala mengatakan, Israel terpaksa menerima gencatan senjata karena menerima kekalahan telak.
Baca juga: Brigade Al-Qassam dan Brigade Al-Quds Bersatu Gempur IDF, Pasukan Israel Mundur dari Gaza Timur
“Gencatan senjata adalah pengakuan yang jelas atas kemunduran musuh, yang dipaksakan karena kekalahannya di medan [pertempuran] dan terhentinya invasi darat meski mengerahkan pasukan darat dan serangan udara.”
“Dengan ketangguhan pejuang kami di lapangan, kami nantinya akan memaksa musuh melakukan operasi pertukaran besar-besaran yang menjamin pembebasan semua tahanan kami berdasarkan prinsip ‘semua orang untuk semua orang’,” tambahnya.
Al-Qassam Klaim Fakta Mencengangkan
Abu Obeidah, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, memberikan statistik perang tersebut dengan klaim mencengangkan.
Obeidah menyebut, ratusan lapis baja Israel hancur dan rusak parah di Gaza dalam upaya invasi darat mereka sejak dimulai pada 27 Oktober 2023.
“Kami telah mendokumentasikan penargetan 335 kendaraan militer Zionis sejak awal serangan darat, yang terkena serangan langsung oleh senjata anti-lapis baja, perangkat aksi gerilya, dan bahan peledak Shuath kami,” kata Abu Obeidah pada hari Kamis.
Sebelum gencatan senjata mulai berlaku pada hari Jumat pukul 7 pagi, Abu Obeidah menyebutkan bahwa pejuang Brigade Qassam terus melancarkan tembakan mortir terhadap tentara Israel dan serangan lainnya terhadap kendaraan lapis baja Israel.
“Kita menghadapi kekuatan penyerang barbar yang tidak mengenal agama maupun etika perang, hanya mahir dalam membunuh,” tambahnya.
“Musuh masih menyembunyikan kerugian sebenarnya, yang kami ketahui dan saksikan… pejuang kami menyaksikan dengan cermat pembunuhan tentara musuh dan mengamati perjuangan mereka dalam mengambil mayat dan korban luka dari medan perang,” katanya.
Baca juga: Gencatan Senjata dengan Hamas Bikin Marah Rakyat Israel, Netanyahu Terancam Dibunuh Ultranasionalis?
Brigade Al-Quds: Kami Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
Juru bicara Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ), Abu Hamzah, menyebutkan bahwa kekuatan perlawanan Palestina akan melakukan apa pun untuk menghentikan pendudukan militer yang mengancam Gaza.
“Kami tidak akan mengibarkan bendera putih, dan kami hanya akan keluar dari pertempuran sebagai pemenang,” tambahnya.
Dia menekankan bahwa milisi perlawanan Palestina di Gaza “tidak akan menghentikan pertempuran ini sampai tujuan kami tercapai.”
Dia memastikan secara khusus menyebut Tepi Barat yang diduduki Israel dan mengatakan bahwa wilayah tersebut tetap menjadi bagian penting dalam memulihkan kehormatan Arab dan Islam.
Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir mengatakan dia menolak gencatan senjata tersebut, dengan mengatakan bahwa jika pertempuran tidak berlanjut setelah jeda, "kami tidak akan melakukan apa pun dalam pemerintahan ini."
Pernyataan resmi Israel kepada AFP mengenai gencatan senjata mengatakan bahwa pemerintah dan tentara akan “melanjutkan perang” dan memastikan tidak ada lagi ancaman terhadap bangsa dari Gaza.
(oln/afp/tc/*)