Serangan Drone Israel di Lebanon Tewaskan 1 Komandan Brigade Al Qassam dan 2 Relawan Perang Turki
Israel kembali melancarkan serangan drone militer di Lebanon yang menargetkan seorang komandan Hamas di perbatasan Lebanon-Israel.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, LEBANON - Israel kembali melancarkan serangan drone militer di Lebanon yang menargetkan seorang komandan Hamas di perbatasan Lebanon-Israel dan menewaskan komandan tersebut dan dua warga Turki, Selasa 21 November 2023.
Drone Israel menargetkan sebuah kendaraan di dekat kota Sour di Lebanon selatan, menewaskan Khalil Hamid Kharazi, komandan sayap bersenjata Hamas Brigade Izz al-Din al-Qassam, dan dua orang lainnya, menurut pernyataan resmi Hamas dan warga Lebanon. kantor berita negara.
Dua warga Turki yang jadi sasaran serangan Israel tersebut merupakan relawan perang yang secara sukarela berangkat ke Lebanon untuk melawan tentara Israel. Keduanya adalah Bilal Ozturk dan Yakup Erdal.
Sumber yang dikutip Middle East Eye membenarkan bahwa dua orang yang tewas bersama Kharazi adalah warga negara Turki, bernama Bilal Seyfullah Ozturk dan Yakub Erdal.
Dua sumber berpengaruh di kalangan Salafi Turki mengatakan bahwa kedua individu tersebut memiliki ikatan dengan komunitas tersebut.
Abdullah Ozturk, kakak laki-laki Bilal Ozturk, mengatakan kepada MEE bahwa saudaranya sudah lama bermimpi pergi ke Lebanon untuk melawan Israel dan mendukung Palestina.
“Dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan pergi daripada saya karena saya memiliki terlalu banyak masalah kesehatan untuk melakukan perjalanan seperti itu,” katanya kepada MEE. Dia menambahkan bahwa saudaranya melakukan perjalanan dari Istanbul ke Lebanon pada hari Sabtu dan mencapai perbatasan Lebanon-Israel pada hari Minggu.
Abdullah menambahkan, Brigade Qassam sudah menyampaikan pemberitahuan kepada keluarganya tentang kematian saudara laki-lakinya dan mengatakan Israel menargetkan kendaraan tersebut dengan tiga serangan dan semua orang di dalam mobil tersebut tewas.
Baca juga: Gencatan Senjata dengan Israel Dimulai Jumat Ini, Hari Pertama Hamas Bebaskan 13 Sandera
“Ia akan dimakamkan di dekat tempat meninggalnya sesuai dengan syariat Islam setelah melalui prosedur birokrasi seperti pengambilan sampel DNA,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa keluarga tersebut berencana pergi ke Lebanon untuk mengikuti pemakaman tetapi mereka merasa terancam oleh militer Israel.
Sebuah sumber berpengaruh di kalangan Salafi mengatakan Bilal Ozturk adalah putra seorang ulama Salafi di Istanbul, yang dijuluki Omer Hodja Tanpa Dompet.
Baca juga: Gencatan Senjata di Gaza Ditunda Sepihak, PM Netanyahu Perintahkan Militer Israel Gempur Khan Younis
Saudara laki-laki Bilal, Abdullah, membenarkan informasi tersebut. Dua sumber terpisah mengklaim bahwa Bilal Ozturk juga ikut berperang dalam perang saudara di Suriah, namun MEE tidak dapat mengkonfirmasi tuduhan ini secara independen.
Ayah Bilal, Omer Ozturk, mengatakan kepada situs berita lokal Haksoz Haber bahwa dia bangga dengan putranya.
“Saya dan ibunya membesarkan anak-anak kami selama ini,” katanya. “Saya juga melakukan jihad melawan musuh-musuh Islam di Afghanistan dan Chechnya selama bertahun-tahun. Apa yang tidak diberikan kepada saya, diberikan kepada Seyfullah saya.
Baca juga: Mantan Komandan Perang Ukraina Meledek, Kiriman Senjata Korut ke Rusia Hanya 4 Persen yang Berfungsi
“Mudah-mudahan kita diberikan kesyahidan. Saat ini, di rumah saya, sebagai keluarga, kami menerima ucapan selamat, bukan belasungkawa.”
Dua sumber Salafi mengatakan kepada MEE bahwa Erdal, yang juga terbunuh dalam serangan itu, dipenjara selama beberapa waktu karena aktivitasnya dalam perang Suriah dan dibebaskan pada tahun 2023. Namun, rinciannya masih belum jelas.
Sumber mengatakan bahwa Erdal dipengaruhi oleh gerakan utama Salafi yang diikuti oleh Kurdi dan dia memiliki hubungan dengan komunitas asal Kurdi.
Sumber-sumber Lebanon mengatakan kepada MEE bahwa serangan pesawat tak berawak Israel terjadi karena informan lokal yang bekerja untuk Israel. Sumber tersebut mengatakan orang yang memberikan koordinat kendaraan kepada Israel telah ditahan oleh Brigade Qassam.
Brigade Qassam di Lebanon belum membuat pernyataan mengenai masalah ini dan tidak menanggapi permintaan komentar dari MEE.
Baca juga: Presiden Belarus Lukashenko: Konflik Hamas-Israel Berpotensi Picu Perang Dunia
Sejak serangan pimpinan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel, bentrokan terus berlangsung di perbatasan Lebanon-Israel.
Sebanyak sembilan orang tewas dalam serangan Israel di Lebanon pada hari Selasa, termasuk Ozturk dan Erdal serta dua jurnalis, dua warga sipil lainnya, dan lima anggota Hamas.
Terutama, serangan terhadap Israel dari Lebanon dilakukan oleh gerakan bersenjata Lebanon Hizbullah, yang telah kehilangan 85 pejuangnya.
Sementara itu, pemboman Israel dan serangan darat di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 14.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 5.000 anak-anak.
Sumber: Middle East Eye