Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gencatan Senjata Israel-Hamas: 24 Sandera Dibebaskan, Presiden Joe Biden Berharap Berlangsung Lama

Pada hari kedua genjatan senjata, Israel telah menerima daftar sandera yang akan dibebaskan oleh kelompok Hamas.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Gencatan Senjata Israel-Hamas: 24 Sandera Dibebaskan, Presiden Joe Biden Berharap Berlangsung Lama
Alex MITA / KANTOR MEDIA HAMAS / AFP
Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam membantu seorang sandera keluar dari mobil sebelum menyerahkannya kepada pejabat dari Komite Internasional Palang Merah di Gaza pada 24 November 2023 , sebelum pemindahan mereka ke Israel. Setelah 48 hari baku tembak dan pemboman yang merenggut ribuan nyawa, sandera pertama yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diserahkan pada 24 November, kata kedua belah pihak, hampir tujuh minggu setelah mereka ditangkap. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Israel dan Hamas telah sepakat melakukan genjatan senjata selama empat hari, berlangsung sejak Jumat (24/11/2023) pukul 07.00 waktu setempat (pukul 12.00 WIB).

Pada hari pertama, kelompok militan Palestina Hamas menyampaikan telah melakukan pembebasan 24 sandera.

Para sandera tersebut dipindahkan keluar Gaza dan diserahkan kepada pihak berwenang Mesir di perbatasan Rafah, didampingi oleh delapan anggota staf Komite Palang Merah Internasional (ICRC).

"Kami baru saja menyelesaikan pemulangan gelombang pertama sandera kami. Anak-anak, ibu mereka, dan perempuan lainnya,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca juga: Di Tengah Gencatan Senjata, Warga Palestina Dihalangi Israel Kembali ke Gaza: Situasinya Buruk

“Tetapi saya menekankan kepada Anda, keluarga, dan warga Israel bahwa kami berkomitmen untuk memulangkan semua sandera kami,” sambungnya.

Para sandera yang dibebaskan, termasuk perempuan dan anak-anak Israel serta pekerja pertanian Thailand, dipindahkan dari Gaza dan diserahkan kepada pihak berwenang Mesir di perbatasan Rafah, bersama dengan delapan staf Komite Palang Merah Internasional.

Para sandera yang dibebaskan akan menjalani pemeriksaan medis di dalam wilayah Israel sebelum dibawa ke rumah sakit untuk berkumpul kembali dengan keluarga mereka.

Lakukan Pemeriksaan Daftar Nama Sandera

Berita Rekomendasi

Pada hari kedua genjatan senjata, Israel telah menerima daftar sandera yang akan dibebaskan oleh kelompok Hamas.

Menurut kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, para pejabat keamanan Israel dikabarkan sedang memeriksa daftar tersebut.

Berdasarkan informasi, 13 sandera akan dibebaskan oleh Hamas.

Sebelumnya, dalam pertukuran sandera, 24 sandera telah ditukar dengan 39 warga Palestina dari penjara-penjara Israel.

Joe Biden Berharap Genjatan Senjata Berlangsung Lama

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, ada peluang nyata untuk memperpanjang gencatan senjata.

Menurutnya, jeda pertempuran antara Israel dan Hamas merupakan hal penting untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

“Gencatan senjata harus berlangsung selama mungkin untuk memastikan masyarakat Gaza menerima barang-barang penting seperti obat-obatan, makanan, air dan bantuan,” kata Biden.

Berdasarkan ketentuan gencatan senjata Israel-Hamas yang berlangsung selama empat hari, 50 sandera perempuan dan anak-anak akan dibebaskan sebagai ganti dari 150 perempuan dan anak-anak Palestina di antara ribuan tahanan di penjara-penjara Israel.

Adapun gencatan senjata tersebut dapat diperpanjang apabila sebanyak 10 sandera dibebaskan setiap harinya.

Bantuan Mengalir

Sejumlah kendaraan yang membawa bantuan kemanusiaan mulai memasuki Gaza saat berlangsungnya gencatan senjata hari pertama.

Hal itu terlihat dari sebuah video yang menunjukkan lebih banyak truk yang masuk ke Gaza setelah gencatan senjata dimulai pada pukul 7 pagi waktu setempat.

Kemudian pada pukul 10:30, sebanyak 60 truk dari total 230 truk yang diperkirakan telah memasuki Gaza, menurut laporan Al Arabiya, mengutip seorang pejabat penyeberangan perbatasan Rafah.

Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina menerima dua ambulans dan 85 truk berisi bantuan makanan, air minum, peralatan medis, dan obat-obatan.

Sebelumnya, Israel telah memutus pasokan air, bahan bakar, dan listrik ke Gaza sejak Hamas meluncurkan serangan besar-besaran pada 7 Oktober 2023.

Organisasi internasional dan menteri luar negeri Qatar yang membantu menengahi kesepakatan gencatan senjata mengatakan bantuan baru tersebut tidak akan cukup untuk mengatasi bencana kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.

Meski begitu, ada secercah harapan bahwa gencatan senjata memungkinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza demi membantu warga sipil bertahan hidup.

“Kami berharap jeda kemanusiaan ini mengarah pada gencatan senjata kemanusiaan jangka panjang demi kepentingan rakyat Gaza, Israel dan lainnya,” ujar Jens Laerke, juru bicara badan kemanusiaan PBB OCHA.

Hingga 23 November 2023, lebih dari 1.723 truk berisi bantuan kemanusiaan telah memasuki Gaza melalui perbatasan Mesir, menurut PBB.

“Israel mengizinkan 19.812 galon AS (75.000 liter) bahan bakar memasuki Gaza pada 23 November 2023,” kata Laerke.

Bahan bakar tersebut diberikan oleh PBB untuk mendukung distribusi makanan dan mengoperasikan generator di rumah sakit, fasilitas air dan sanitasi, tempat penampungan dan layanan penting lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas