Hal-Hal Janggal dari Klaim Israel Soal Terowongan Markas Pusat Hamas di Rumah Sakit Al-Shifa

TRIBUNNEWS.COM - Kejanggalan dari klaim Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terkait terowongan markas pusat Hamas di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, Palestina, kembali diungkap.

Kali ini, sebuah laporan dari Consortium News pada Kamis (23/11/2023) menyebut kalau penyerbuan IDF ke kompleks rumah sakit al-Shifa di Gaza tetap dilakukan meski mereka sendiri sudah menyebut kalau markas pusat Hamas bukan berada di komplesk fasilitas medis tersebut.

Laporan tersebut mengutip berita Jerusalem Post yang diterbitkan sebelum serangan kontroversial tersebut.

Baca juga: Rudal Burkan Kebal Iron Dome, Pasukan Radwan Unit Khusus Hizbullah Bikin Takut Israel

Jerusalem Post sebelumnya melansir laporan yang merinci penemuan pusat komando tinggi Hamas di bawah tanah berada lima mil (8,5 km) jauhnya dari rumah sakit.

"Namun IDF tetap melanjutkan serangan terhadap al-Shifa, dan terus bersikeras bahwa kompleks tersebut menyembunyikan basis operasi utama Hamas tanpa menyebutkan penemuan yang mereka peroleh beberapa hari sebelumnya," tulis laporan Consortium News.

Lubang terowongan Markas Hamas yang sebenarnya jauh dari kompleks RS Al-Shifa itu dilaporkan dapat diakses melalui lubang elevator yang sangat dalam, sekitar 30 meter, atau 98 kaki.

"Lubang ini membuka ke dalam gua bawah tanah yang dilengkapi dengan oksigen, AC, dan teknologi komunikasi canggih, yang menunjukkan tanda-tanda penggunaan baru-baru ini oleh Kepala Hamas di Gaza, Yahya Sinwar dan panglima militer Mohammed Deif," kata IDF kepada Jerusalem Post dalam laporan tersebut.

Tarik Kembali Video Publikasi

Soal bukti adanya markas Hamas di RS Al-Shifa, IDF menunjuk pada sebuah ruangan bergaya asrama bawah tanah dan beberapa senjata dan granat yang diduga ditemukan selama penggerebekan di al-Shifa sebagai bukti adanya “bunker” Hamas di dalam kompleks tersebut.

Namun, hal ini diragukan sejumlah media.

"Para wartawan yang melakukan tur mengenai temuan tersebut menunjukkan bahwa senjata tersebut bisa saja dibawa oleh siapa saja," tulis laporan Consortium News .

Laporan BBC juga menemukan kalau video klip penemuan IDF yang diduga belum diedit setidaknya telah diedit satu kali saat dipublikasikan.

"IDF kemudian membatalkan publikasi video presentasi panjang yang disampaikan juru bicara Daniel Hagari pada tanggal 27 Oktober yang menampilkan rendering 3D dari dugaan pusat komando dan kendali Hamas di dalam kompleks al-Shifa dari situs webnya," tulis laporan itu.

Tempat Penampungan Air

Disebutkan, pusat operasi yang seharusnya luas itu dikatakan mencakup lima bangunan dan terowongan terpisah yang menghubungkan semuanya dengan berbagai aset lainnya.