Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Cegah Pers Wawancarai Tahanan Palestina yang Dibebaskan, Langsung Bubarkan Massa

Israel membubarkan massa di rumah tahanan Palestina untuk mencegah perayaan pembebasan mereka. Israel mengancam mereka agar tidak menerima wawancara.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Israel Cegah Pers Wawancarai Tahanan Palestina yang Dibebaskan, Langsung Bubarkan Massa
AHMAD GHARABLI / AFP
Pasukan keamanan Israel memblokir jalan saat warga Palestina melaksanakan salat Jumat di lingkungan Ras al-Amud di Yerusalem timur, pada 24 November 2023. --- Israel mencegah warga Palestina merayakan pembebasan 39 tahanan di hari pertama gencatan senjata 4 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Israel mencegah pers untuk mewawancarai tahanan Palestina yang dibebaskan pada Jumat (24/11/2023) malam.

Pembebasan tahanan Palestina ini dilakukan setelah Israel dan kelompok bersenjata Hamas Palestina menyepakati gencatan senjata selama 4 hari di Jalur Gaza.

Sejumlah 50 sandera Hamas akan ditukar dengan 150 tahanan Palestina yang ada di penjara Israel.




Israel menempatkan polisi-polisinya di beberapa titik di Yerusalem yang diduduki sebelum pembebasan tersebut dilakukan pada hari pertama.

"Kami tidak akan mengizinkan demonstrasi yang menimbulkan kegembiraan di Yerusalem," kata Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir pada Jumat (24/11/2023).

Itamar Ben Gvir meminta polisi Israel untuk menekan segala bentuk kegembiraan, penyambutan dan pertemuan di Yerusalem saat 39 tahanan Palestina dibebaskan pada hari itu.

Baca juga: Netanyahu Kesal Dikritik Spanyol dan Belgia, Sanchez: Israel Harus Akui Negara Palestina

Israel Cegah Warga Palestina Rayakan Pembebasan Tahanan

BERITA TERKAIT

Setelah nama-nama tahanan yang akan dibebaskan dipublikasikan pada hari itu, intelijen Israel memanggil keluarga mereka ke pusat interogasi di Al-Maskobiyya.

Israel telah menutup akses menuju lokasi tersebut untuk mencegah wartawan dan warga berkumpul di depannya.

Namun, Israel tidak puas dengan hal itu dan mengirim polisinya ke sejumlah rumah kerabat Palestina yang akan menyambut pembebasan tahanan.

Beberapa keluarga juga diancam untuk tidak melakukan wawancara.

Satu dari 39 tahanan itu adalah Malah Salman (23) dari Beit Safafa di Yerusalem Timur yang diduduki.

"Polisi (Israel) ada di rumah kami dan mencegah orang-orang menyapanya," kata ibunya pada Jumat (24/11/2023), dikutip dari Sky News.

"Putri saya lelah dan lapar. Dia belum makan sejak kemarin," tambahnya.

Raghad Fan (kanan) seorang tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel disambut oleh keluarganya saat dia dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dengan imbalan sandera yang ditahan di Gaza, di Baytunia di Tepi Barat yang diduduki pada 24 November 2023. Setelah 48 hari baku tembak dan pemboman yang merenggut ribuan nyawa, sandera pertama yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diserahkan pada 24 November, kata kedua belah pihak, hampir tujuh minggu setelah mereka ditangkap. (Photo by AHMAD GHARABLI / AFP)
Raghad Fan (kanan) seorang tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel disambut oleh keluarganya saat dia dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dengan imbalan sandera yang ditahan di Gaza, di Baytunia di Tepi Barat yang diduduki pada 24 November 2023.  (AFP/AHMAD GHARABLI)

Baca juga: Israel Periksa Daftar Sandera yang Akan Dibebaskan Hamas pada Hari Kedua Gencatan Senjata

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas