Eyes Never Lie, Tatapan Penuh Cinta Maya Si Sandera Israel ke Tentara Hamas, Stockholm Syndrome?
eyes never lie, mata tak pernah berbohong, merujuk pada tatapan penuh cinta Maya, sandera Israel, ke seorang anggota Brigade Al Qassam.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Viral Tatapan Penuh Cinta Wanita Muda Sandera Israel ke Tentara Hamas, Stockholm Syndrome?
Laporan Wartawan Tribunnews, Agave Boniarce Veva Situmorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Media sosial X (dulu twitter), sedang digemparkan oleh fenomena Stockholm Syndrome, yang diduga dialami oleh sandera Israel yang ditahan oleh tentara Hamas.
Sebelumnya, Israel dan Hamas telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata sementara, yang resmi dimulai sejak 24 November 2023 lalu.
Pada masa gencatan senjata tersebut, kedua belah pihak diketahui saling melepaskan tawanan untuk dikembalikan ke keluarga masing-masing.
Baca juga: Teka-teki Perang Darat Tentara Israel di Gaza Pasca-Gencatan Senjata, Pantai Titik Terlemah Hamas
Selama proses pembebasan sandera berlangsung, terdapat beberapa video terkait pembebasan tersebut yang menjadi viral di platform X, yang menunjukkan raut wajah bahagia dan ekspresi ceria dari para sandera Hamas.
Beberapa sandera bahkan terlihat melambaikan tangan dan meminta berfoto bersama dengan pasukan Hamas.
Dalam satu video yang juga viral di platform media sosial, termasuk twitter dan tiktok, tampak juga seorang wanita Israel, korban sandera Hamas, yang ketika dibebaskan, dia mengatakan “Bye, syukron.” dengan tatapan mata penuh cinta dan ekspresi sedih kepada seorang tentara Hamas.
Baca juga: Kesaksian Saat Pertukaran Tawanan di Gaza: Hamas Benar-benar Tidak Bisa Dibunuh Israel
Eyes Never Lie
Video tersebut digaungkan oleh Jackson Hinkle, aktivis politik Amerika Serikat yang dikenal getol menyuarakan hak-hak warga Palestina.
Belakangan diketahui, wanita muda sandera Israel itu adalah Maya Regev. Usianya baru 21 tahun.
Dalam narasinya, Jackson Hinkle menyebut, eyes never lie, mata tak pernah berbohong, merujuk pada tatapan Maya ke seorang anggota Brigade Al Qassam.
Dalam video yang direkam pada 25 November tersebut, tampak Maya bertukar senyuman tulus dengan para anggota milisi pembebasan Palestina yang memfasilitasi pembebasannya melalui Palang Merah Internasional.
Maya Regev, tidak hanya tersenyum lebar setelah dibebaskan tetapi juga mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan ucapan hangat “Bye syukron,” yang diterjemahkan menjadi “selamat tinggal, terima kasih”.
Momen-momen ini sangat mengejutkan mengingat gambaran umum yang digembar-gemborkan media Barat soal anggota milisi pembebasan Palestina, Hamas, sebagai kumpulan karakter penculik yang kejam dan tidak manusiawi.