PBB: Bantuan ke Gaza Tak Cukup Penuhi Kebutuhan yang Sangat Besar
Jumlah bantuan yang masuk ke Gaza tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan yang sangat besar.
Penulis: Nuryanti
Editor: Endra Kurniawan
Jumlah truk bantuan yang mencapai Gaza saat ini jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah biasanya yang mencapai jalur tersebut sebelum perang.
Dua penerbangan AS berikutnya diperkirakan akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Baca juga: Militer Israel Rampok Uang Warga Gaza Mencapai Rp 20 Miliar Selama Invasi Darat
Presiden Joe Biden mengatakan, jeda pertempuran telah memungkinkan peningkatan signifikan dalam bantuan kemanusiaan tambahan.
“Amerika Serikat telah memimpin respons kemanusiaan di Gaza berdasarkan kerja keras selama bertahun-tahun sebagai pemberi dana bantuan kemanusiaan terbesar bagi rakyat Palestina.” ujar Joe Biden dalam sebuah pernyataan, Senin (27/11/2023).
“Kami memanfaatkan sepenuhnya jeda dalam upaya meningkatkan jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, dan kami akan melanjutkan upaya kami untuk membangun masa depan yang damai dan bermartabat bagi rakyat Palestina," lanjutnya.
Sebelum 7 Oktober 2023, rata-rata 10.000 truk berisi komoditas komersial dan kemanusiaan (tidak termasuk bahan bakar) memasuki Gaza setiap bulan.
Baca juga: Lakukan misi kemanusiaan di perairan Gaza, Kapal Bantu RS milik TNI AL Segera Diberangkatkan
Sebagai informasi, sebanyak 30 perempuan dan anak-anak Palestina telah dibebaskan dari penjara Israel setelah 10 warga Israel dan dua warga negara asing dibebaskan dari Gaza, seperti diberitakan Al Jazeera.
Warga Palestina di Gaza berharap gencatan senjata Israel-Hamas akan diperpanjang seiring mereka mencari bantuan yang sangat dibutuhkan.
Tentara Israel telah mengepung rumah sakit dan menghalangi pekerjaan tim medis selama serangan besar-besaran di Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Kini, lebih dari 15.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Di Israel, jumlah korban tewas resmi mencapai 1.200 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)