Sedikitnya 8 Tentara Israel Tewas Akibat Ditembak Militer Israel Sendiri di Gaza dalam Seminggu
Tidak semuan tentara Israel tewas karena diserang oleh Pasukan Hamas, banyak juga yang tewas karena serangan dari temannya atau sesama milter Israel.
Penulis: Muhammad Barir
Sedikitnya 8 Tentara Israel Tewas akibat Ditembak Militer Israel Sendiri di Gaza dalam Seminggu
TRIBUNNEWS.COM- Tidak semuan tentara Israel tewas karena diserang oleh Pasukan Hamas, banyak juga yang tewas karena serangan dari temannya atau sesama milter Israel sendiri.
Sedikitnya ada 8 tentara Israel yang tewas akibat ditembak oleh rekan sesama IDF di Gaza dalam seminggu.
Delapan tentara Israel itu tewas akibat salah tembak atau istilahnya populer dengan sebutan ‘friendly fire’ dalam perang di Gaza dalam sepekan.
Delapan tentara tewas akibat ‘friendly fire’ dalam waktu seminggu di Jalur Gaza utara, Otoritas Penyiaran Israel (IBA) melaporkan pada hari Minggu, mengutip pihak militer.
Baca juga: Friendly Fire, Sesama Tentara Israel Saling Tembak Sendiri: Pasukan Lapis Baja Vs Infanteri di Gaza
Dalam terminologi militer, ‘friendly fire’ adalah serangan oleh teman sendiri ketika mencoba menyerang musuh.
Contohnya termasuk salah mengidentifikasi target sebagai musuh, baku tembak saat menyerang musuh, kesalahan atau ketidakakuratan dalam jangkauan jarak jauh. Tembakan yang tidak disengaja yang tidak dimaksudkan untuk menyerang sasaran musuh tapi kena teman sendiri.
Menurut pihak militer, para tentara tersebut tewas setelah mereka saling menembak dan akibat alat peledak yang meledak, menambahkan bahwa puluhan tentara terluka di Gaza dengan cara ini.
Menurut Israel, jumlah tentara Israel yang terbunuh sejak 7 Oktober kini mencapai 392 orang. Namun, juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obaida, mengatakan jumlah sebenarnya “jauh lebih besar”.
Baca juga: Tentara Israel Bantai Warganya Sendiri dengan Helikopter Apache karena Terapkan Protokol Hannibal?
Gencatan senjata kemanusiaan selama empat hari dimulai pada hari Jumat setelah mediasi Qatar-Mesir-AS, dan diperpanjang pada hari Senin untuk dua hari tambahan.
Ketentuannya antara lain gencatan senjata sementara, pertukaran tahanan, dan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Sejak 7 Oktober, tentara pendudukan telah melancarkan agresi dahsyat di Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 15.000 orang Palestina tewas, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, selain kerusakan besar-besaran pada infrastruktur dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca juga: Israel Tembaki Warga Palestina yang Kembali ke Gaza Utara saat Gencatan Senjata 4 Hari
Sumber: Middle East Monitor