IDF Klaim Temukan Cara Taklukkan Terowongan Hamas, Eks-Agen Shin Bet: Permainan akan Berbeda
Sejauh ini, terowongan terbukti menjadi satu di antara senjata rahasia Hamas dalam menghadapi keperkasaan militer Israel.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
IDF Klaim Temukan Cara Taklukkan Terowongan Hamas, Eks-Agen Shin Bet: Kali Ini Permainan akan Berbeda
TRIBUNNEWS.COM - Setelah menginvasi selama sekitar 50 hari, tentara Israel (IDF) secara menyeluruh membombardir Gaza Utara dan menyisirnya melalui operasi darat.
Pun, agresi militer ini sempat terhalang gencatan senjata bertajuk jeda kemanusiaan dengan balutan pertukaran tahanan Palestina oleh Israel dan tawanan perang Israel oleh milisi pembebasan Palestina, Hamas.
Jumat (1/12/2023), gencatan senjata berakhir yang ditandai oleh mulainya bombardemen serangan udara IDF ke Gaza Selatan.
Baca juga: Ungkap Kelemahan Besar Israel, Mayor Jenderal IDF: Pasukan Radwan Hizbullah Bisa Acak-acak Haifa
Terowongan Senjata Rahasia Hamas
Sejauh ini, terowongan terbukti menjadi satu di antara senjata rahasia Hamas dalam menghadapi keperkasaan militer Israel.
Taktik hit and run beserta sejumlah inovasi dalam model pertempuran kota yang dilakukan Hamas, terbukti membuat milisi pembebasan Palestina itu tetap aktif dalam perlawanan mereka terhadap IDF selama 50 hari pra-gencatan senjata.
Baca juga: Taktik Baru Gerilya Hamas Lawan IDF, Pancing Tentara Israel Pakai Speaker Lalu Hujani Tembakan
Infrastruktur bawah tanah ini disebut-sebut memiliki ruang komando dan tempat pelatihan, bunker, dan ruang pertemuan dan terhubung ke sistem ventilasi canggih serta pasokan air dan listrik yang stabil.
IDF setengah mati berupaya menemukan infrastruktur Hamas ini.
Lokasi-lokasi penting, termasuk parlemen Gaza dan markas besar pengadilan dan polisi, telah dikuasai oleh IDF. Rumah sakit utama dan terbesar di kota Gaza – RS Al-Shifaa – juga telah diambil alih.
Israel yakin kompleks medis tersebut memiliki sistem terowongan yang canggih, dengan ruang berkumpul dan bunker, tempat beberapa sandera mungkin ditahan.
Rumah Sakit Al-Shifaa hanyalah satu di antara elemen dari teka-teki senjata rahasia Hamas tersebut, menurut intelijen Israel.
Namun, sejauh ini, dugaan-dugaan itu banyak dibuktikan tidak akurat.
Baca juga: Eks-Analis Militer AS: Israel Mustahil Musnahkan Hamas, Tentara IDF Cuma Bocah, Terowongan 3 Tingkat
Paling mencolok adalah bagaimana Israel tetap berniat melanjutkan perang dan meluaskan invasi ke Selatan, hal yang menunjukkan kalau Hamas memang tidak berada di lokasi-lokasi yang IDF curigai sebelumnya.
Berdasarkan laporan, kota ini memiliki sekitar 1.300 terowongan yang panjang keseluruhannya mencapai 500 kilometer – seratus kilometer lebih panjang dari sistem metro (subway) London.
Jaringan tersebut – yang terletak 75 meter (246 kaki) di bawah permukaan – diduga memiliki gudang amunisi, pusat komando dan kendali, serta tempat pelatihan dan ruang pertemuan.
Terowongan Hamas yang mahsyur dikenal sebagai 'Metro' itu juga disebut-sebut memiliki sistem ventilasi sendiri dan pasokan air dan listrik yang stabil.
“Apa yang kami ketahui sejauh ini adalah Jalur Gaza memiliki berbagai jenis terowongan,” kata Avi Melamed, pakar Timur Tengah dan mantan perwira intelijen IDF dalam laporan koresponden RT untuk timur tengah, Elizabeth Blade.
“Ada yang disebut terowongan penyelundupan (digunakan untuk menyelundupkan barang, senjata, dan pejuang dari Sinai - red). Ada terowongan serangan yang menembus wilayah Israel, dan ada juga yang dibangun oleh Hamas untuk tujuan militer dalam negeri,” tambah Melamed.
Takut Masuk dan Hancurkan Terowongan
Pembangunan jaringan tersebut dilaporkan telah dilakukan selama bertahun-tahun, dimulai pada tahun 2007, ketika Hamas menguasai daerah kantong tersebut.
Inilah yang mendorong Israel untuk memberlakukan blokade terhadap wilayah tersebut.
Israel sangat menyadari tantangan ini dan berusaha menggagalkannya dengan membatasi atau melarang impor beton, baja, dan kebutuhan penting lainnya ke Gaza.
Namun Hamas selalu menemukan cara untuk mengalihkan suplai bahan bangunan dari proyek sipil untuk kebutuhan militer mereka.
"Mereka juga diduga menggunakan sumbangan uang – yang berasal dari Qatar – untuk mendanai proyek besar ini," tulis RT dalam laporannya.
Intelijen Israel bukannya tidak tahu soal pembangunan jaringan infrastruktur bawah tanah ini. Hanya, Israel tidak punya keberanian untuk masuk dan memusnahkan jaringan terowongan tersebut.
“Intelijen kami tahu tentang terowongan-terowongan itu tapi kami tidak punya tekad kuat (keberanian) untuk menghancurkannya,” kata Amit Assa, mantan anggota badan keamanan dan intelijen dalam negeri Israel, Shin Bet, yang telah menangani masalah Hamas selama bertahun-tahun.
Alih-alih terjuan langsung ke terowongan, Israel selama ini memiliki cara lain untuk melawan Hamas dan terowongannya.
“(Sebaliknya), Israel menciptakan penghalang dan teknologi bawah tanah untuk mencegah infiltrasi. Kami mengerahkan upaya diplomatik [untuk menghentikan aliran dana ke Hamas], dan kami percaya bahwa jika kami memberikan kemakmuran kepada rakyat Palestina atau menciptakan peluang ekonomi bagi mereka, mereka akan membatalkan rencana mereka untuk menghancurkan kami.”
Hal yang dimaksud dengan “peluang ekonomi” adalah sejumlah keleluasaan yang diberikan pemerintah Israel dalam beberapa tahun terakhir ke warga Palestina di bidang ekonomi.
Hal tersebut termasuk izin bagi ribuan pekerja Gaza untuk memasuki Israel untuk bekerja, perluasan zona penangkapan ikan, dan izin untuk mengimpor barang.
"Namun kini, Assa mengklaim Israel telah menyadari kalau konsep konsesi pada dasarnya salah dan inilah sebabnya, katanya, Israel bertekad untuk “melawan”," tulis laporan RT.
Bukan berarti Israel belum pernah melakukan perlawanan sebelumnya.
Selama bertahun-tahun, Israel telah melancarkan aksi represif ke warga Palestina.
Israel juga melakukan sejumlah operasi yang bertujuan melemahkan kemampuan militer Hamas, termasuk terowongan mereka, namun – meskipun rusak atau hancur sebagian – Hamas selalu berhasil menahan tekanan dan gempuran.
Baca juga: Ungkap Kelemahan Besar Israel, Mayor Jenderal IDF: Pasukan Radwan Hizbullah Bisa Acak-acak Haifa
Pertandingan Akan Berbeda
Kini, Assa berjanji, pertandingan akan berbeda.
Menurut perkiraan IDF, Israel menghancurkan 400 terowongan sejak awal perang pada 7 Oktober.
IDF juga mengklaim ribuan milisi perlawanan Palestina dari Hamas dan Jihad Islam Palestina telah terbunuh.
"Para ahli yakin setelah Israel mengatasi masalah terowongan di utara Gaza, mereka akan pindah ke selatan, di mana jaringan lain diduga berada, dan Melamed mengatakan IDF akan mengetahui cara untuk mengeksploitasi kelemahan pembangunan terowongan tersebut," kata laporan RT.
“Mengoperasikan dan tinggal di terowongan ini memerlukan pasokan oksigen yang konstan, dan itu bergantung pada fungsi generator dan bahan bakar yang mengoperasikannya,” jelas Melamed.
Karena itu, kata dia, IDF akan berupaya untuk memutus aliran oksigen ke dalam terowongan sehingga membuat para milisi 'tercekik', tidak bisa bernapas karena tidak adanya oksigen.
"Jadi salah satu pilihan bagi kita adalah mencekik mereka dengan memutus aliran oksigen ke terowongan. Cara lainnya adalah mengumpulkan informasi intelijen yang cukup tentang pintu keluar dan masuk sehingga kita dapat memblokirnya, dan menangkap teroris Hamas di dalamnya,” kata dia.
(oln/RT/*)