Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Media AS Ungkap Rencana Serangan Hamas Sudah Diendus Israel Setahun yang Lalu, Tapi Disepelekan

Media Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa rencana serangan kelompok militan Hamas Palestina sudah diendus oleh Israel, setahun yang lalu.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Media AS Ungkap Rencana Serangan Hamas Sudah Diendus Israel Setahun yang Lalu, Tapi Disepelekan
AFP/MAHMUD HAMS
Bola api dan asap membubung di atas sebuah bangunan di Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 saat serangan udara balasan Israel yang menghantam gedung Menara Palestina. Setidaknya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sementara otoritas Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang dalam eskalasi paling berdarah dalam konflik yang lebih luas sejak Mei 2021, dengan ratusan lainnya terluka di kedua sisi. (MAHMUD HAMS/AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Media Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa rencana serangan kelompok militan Hamas Palestina sudah diendus oleh Israel, setahun yang lalu.

Dikutip dari New York Times pada Kamis (30/11/2023), sudah lebih dari setahun yang lalu, para pejabat Israel memperoleh dokumen berisi rencana pertempuran Hamas untuk serangan teror pada Sabtu (7/10/2023) kemarin.

Dokumen setebal 40 halaman itu tidak menyebutkan tanggal untuk rencana serangan.

Times yang meninjau laporan itu mengatakan, dokumen itu merinci poin demi poin setiap jenis serangan mematikan yang dilakukan Hamas di wilayah Israel pada 7 Oktober.

Dokumen setebal 40 halaman itu diberi nama sandi 'Jericho Wall' (Tembok Jericho) oleh otoritas Israel.

Namun, para pejabat militer dan intelijen Israel memandang sebelah mata rencana serangan tersebut.

Baca juga: Doktrin Tentara Israel Bunuh Kawan Sendiri Berlaku Saat Perangi Hamas, Apa Itu Protokol Hannibal?

Orang-orang berjalan di sepanjang jalan di distrik Khezaa di pinggiran kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, setelah berminggu-minggu pemboman Israel, saat gencatan senjata antara Israel dan Hamas memasuki hari ke-7 pada 30 November 2023. (Photo by MAHMUD HAMS / AFP)
Orang-orang berjalan di sepanjang jalan di distrik Khezaa di pinggiran kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, setelah berminggu-minggu pemboman Israel, saat gencatan senjata antara Israel dan Hamas memasuki hari ke-7 pada 30 November 2023. (Photo by MAHMUD HAMS / AFP) (AFP/MAHMUD HAMS)

Sebab, menurut Times, Tel Aviv menilai bahwa Hamas akan kesulitan untuk melaksanakan rencana itu.

BERITA REKOMENDASI

Dokumen itu menguraikan bahwa dalam rencana tersebut, Hamas akan mengepung benteng di sekitar Jalur Gaza, mengambil alih kota-kota Israel, hingga menargetkan pangkalan militer utama.

Poin-poin itu benar dilakukan Hamas dengan tepat pada 7 Oktober 2023 kemarin, lanjut laporan Times.

Tepat hari itu, Sabtu (7/10/2023), militan Hamas menyerang perbatasan Gaza dengan serangan terkoordinasi, yang menewaskan 1.200 orang Israel.

Selain itu, Hamas juga menyandera lebih dari 200 orang.

Ini menjadi serangan paling ganas terhadap Israel sejak negara itu berdiri tahun 1948.


Serangan Hamas saat itu, secara luas dianggap sebagai wujud kegagalan besar intelijen Israel.

Baca juga: Gencatan Senjata Israel-Hamas Hari ke-7: 8 Sandera Dibebaskan, Ditukar 30 Tahanan Palestina

Bola api dan asap membubung di atas sebuah bangunan di Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 saat serangan udara balasan Israel yang menghantam gedung Menara Palestina. Setidaknya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sementara otoritas Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang dalam eskalasi paling berdarah dalam konflik yang lebih luas sejak Mei 2021, dengan ratusan lainnya terluka di kedua sisi. (MAHMUD HAMS/AFP)
Bola api dan asap membubung di atas sebuah bangunan di Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 saat serangan udara balasan Israel yang menghantam gedung Menara Palestina. Setidaknya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sementara otoritas Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang dalam eskalasi paling berdarah dalam konflik yang lebih luas sejak Mei 2021, dengan ratusan lainnya terluka di kedua sisi. (MAHMUD HAMS/AFP) (AFP/MAHMUD HAMS)

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu juga menerima kritik tajam dari publik setelah melayangkan tuduhan terhadap pejabat keamanan karena dianggap gagal memperingatkannya tentang serangan dadakan Hamas.

"Sebaliknya, semua pejabat pertahanan, menilai Hamas tergoyahkan," tulis Netanyahu saat itu, dikutip CNN.

Sayangnya, unggahan Netanyahu sekarang tidak bisa diakses karena sudah dihapus.

Laporan Times menambahkan, dokumen Jericho Wall sudah beredar luas di kalangan pemimpin militer dan intelijen Israel.

Tapi tidak ada keterangan apakah Netanyahu atau para pemimpin politik telah memperhatikan dokumen tersebut.

Baca juga: Penembakan di Yerussalem, Netanyahu: Ini adalah Hamas yang Sama pada 7 Oktober

Gumpalan asap membubung di atas gedung-gedung di Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 saat serangan udara Israel menghantam gedung Menara Palestina. Setidaknya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sementara otoritas Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang dalam eskalasi paling berdarah dalam konflik yang lebih luas sejak Mei 2021, dengan ratusan lainnya terluka di kedua sisi. (MAHMUD HAMS/AFP)
Gumpalan asap membubung di atas gedung-gedung di Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 saat serangan udara Israel menghantam gedung Menara Palestina. Setidaknya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sementara otoritas Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang dalam eskalasi paling berdarah dalam konflik yang lebih luas sejak Mei 2021, dengan ratusan lainnya terluka di kedua sisi. (MAHMUD HAMS/AFP) (AFP/MAHMUD HAMS)

Tak lama setelah dokumen itu beredar luas tahun lalu, para pejabat di militer Israel menyebut bahwa niat Hamas tidak jelas.

Lebih jauh, tiga bulan sebelum serangan 7 Oktober 2023, tepatnya bulan Juli, seorang analisis intelijen veteran Israel memperingatkan bahwa Hamas baru menggelar latihan intensif tanpa henti.

Yang menurutnya, tampak sesuai dengan cetak biru yang diuraikan dalam dokumen Jericho Wall.

Dan kekhawatiran itu masih ditepis Israel.

Dalam perkembangan berikutnya, setelah perang Israel-Hamas benar-benar terjadi, para pejabat Israel mengakui bahwa mereka gagal melindungi negaranya.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh media pemerintah di Gaza, 15.242 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel, lapor Al Jazeera.

Baca juga: Netanyahu Ungkap 3 Tujuan Perang, Salah Satunya Menumpas Hamas

Gambar satelit selebaran ini milik satelit Copernicus Sentinel-2 milik Badan Antariksa Eropa (ESA) yang menunjukkan kepulan asap di daerah perbatasan antara Israel selatan dan pesisir Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Gambar satelit selebaran ini milik satelit Copernicus Sentinel-2 milik Badan Antariksa Eropa (ESA) yang menunjukkan kepulan asap di daerah perbatasan antara Israel selatan dan pesisir Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. (CITRA COPERNICUS SENTINEL-2 / AFP)

Dikutip NY Post, Di Gaza, sebanyak 15.000 orang tewas, setidaknya termasuk 6.150 anak dan 4.000 wanita.

Lalu di Tepi Barat yang diduduki ada 242 orang tewas dalam serangan Israel, termasuk 2.750 orang terluka.

Sedangkan di pihak Israel, sejak Hamas meluncurkan 5.000 roket ke Tel Aviv, 1.200 orang telah dinyatakan meninggal.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas