Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerkosaan Hingga Perobekan Al Quran, Kekejian di Penjara Negev Israel: Kuburan Bagi yang Hidup

Mulai dari Pemerkosaan, penodaan, hingga perobekan Al-Qur'an terjadi di penjara Nagev, lokasi Israel menahan warga Palestina secara brutal

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pemerkosaan Hingga Perobekan Al Quran, Kekejian di Penjara Negev Israel: Kuburan Bagi yang Hidup
FADEL SENNA / AFP
Orang-orang memberi isyarat dari bus Palang Merah yang membawa tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel dengan imbalan sandera yang dibebaskan oleh Hamas dari Jalur Gaza, di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki, pada 26 November 2023. Layanan penjara Israel mengatakan 39 tahanan Palestina dibebaskan pada tanggal 26 November 2023 berdasarkan ketentuan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Pengumuman itu muncul setelah 13 sandera Israel dibebaskan di wilayah Palestina berdasarkan kesepakatan tersebut, bersama dengan tiga warga Thailand dan seorang warga negara ganda Rusia-Israel. 

Kekejian-Kekejian yang Terjadi di Penjara Negev Israel: Kuburan Bagi Warga Palestina yang Hidup

TRIBUNNEWS.COM - Seorang tahanan Palestina dari Yerusalem, dibebaskan pada Kamis (30/11/2023), mengungkapkan pelanggaran mengerikan yang terjadi terhadap tahanan Palestina di penjara Gurun Negev di tangan sipir Israel.

Segala kekejian yang melanggar hak-hak asasi seorang manusia, terjadi di tempat 'terkutuk' itu.

Baca juga: Ahed Tamimi: Perempuan Palestina di Penjara Israel Tanpa Baju, Dipukuli dan Tak Diberi Minum

Dilansir JT, mengutip Jo24, Ramzi Al-Abbas, seorang aktivis media sosial yang dibebaskan Israel, menyatakan kalau saat dia bebas, dia meninggalkan para tahanan lain dalam “keadaan yang sangat menyedihkan.”

Hal itu dia ungkapkan kepada wartawan setibanya di rumahnya di Silwan, setelah 8 bulan penahanan oleh Tentara Israel.

Baca juga: Pengakuan Tentara Israel: Tembakan Neraka dari Berbagai Arah Gaza, Dari Serbu Jadi Penyelamatan

Ia menambahkan, “Ada sesi pemukulan di pagi, siang, dan malam hari (ke tahanan), pemukulan di seluruh tubuh dengan cara yang tidak terbayangkan, terutama di penjara Negev, kuburan bagi mereka yang masih hidup.”

Ia melanjutkan, kalau sejumlah besar dari 3.000 tahanan di penjara Negev, “mengalami patah kaki, lengan, atau kepala (luka dalam), berada dalam kondisi mental, fisik, dan moral yang menyedihkan.”

BERITA REKOMENDASI

“Ada pelecehan seksual terhadap tahanan yang berupa pemerkosaan, penghinaan harga diri (selama) 24 jam, perobekan Al-Quran dan buang air kecil di atasnya,” imbuhnya.

Al-Abbas menyatakan, “Mereka tidak memberi kami makanan, satu kali makan sehari, hari-hari yang panjang ketika kami tidur tanpa mengenakan pakaian, mereka mengambil segala sesuatu dari kami, bahkan selimut, dan menyita jendela-jendela untuk membuat suasana menjadi lebih dingin, sehingga kami tidur sambil berpegangan satu sama lain."

“Air minum datang hanya satu jam, tidak ada sampo atau sabun, mereka melepas semua pakaian kami, saya sudah memakai blus (pakaian dalam) ini selama 60 hari, mereka merampas segalanya dari kami,” tambahnya lagi.

Ia menyampaikan pesan dari para tahanan yang mendesak para pengacara dan pihak berwenang untuk mengunjungi semua tahanan.

“Situasinya sangat buruk, ini adalah pesan dan kewajiban bagi lawyers untuk mengunjungi semua tahanan, pesan dan kepercayaan bagi pengacara untuk mengunjungi penjara,” kata dia.


Sejak pecahnya pertempuran Banjir Aqsa dan dimulainya agresi di Gaza pada 7 Oktober hingga Rabu, tercatat 3.325 penangkapan, menurut Komisi Urusan Tahanan Palestina dan Palestinian Prisoners Club (Klub Tahanan Palestina, organisasi yang mengorganisir para eks-tahanan di penjara Israel).

Jumlah narapidana di penjara sebelumnya diperkirakan sekitar 5.500 narapidana pria dan wanita.

(oln/JT/*)

 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas