11 Fakta Gencatan Senjata Israel-Hamas, Nasib Tawanan Perang hingga Partisipasi Tel Aviv di COP28
Berikut ini fakta-fakta terkait serangan udara terbaru Israel di Gaza setelah gencatan senjata dengan kelompok militan Hamas Palestina berakhir.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta-fakta terkait serangan udara terbaru Israel di Gaza setelah gencatan senjata dengan kelompok militan Hamas Palestina berakhir.
Totalnya, kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata selama tujuh hari terhitung sejak Jumat (24/11/2023).
Gencatan senjata Israel-Hamas ini ada tiga tahapan.
Berkat negosiasi mediator Qatar dan Mesir, gencatan senjata awal disepakati selama empat hari, kemudian diperpanjang dua hari, dan diperpanjang lagi satu hari.
Simak fakta-faktanya berikut ini:
Baca juga: Gencatan Senjata Israel-Hamas Hari ke-7: 8 Sandera Dibebaskan, Ditukar 30 Tahanan Palestina
1. Bagaimana akhir dari gencatan senjata Israel-Hamas?
Gencatan senjata Israel-Hamas dimulai pada Jumat (24/11/2023) kemarin.
Kesepakatan gencatan senjata kemudian diperbarui dua kali sebelum berakhir pada hari Jumat (1/12/2023).
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, pertempuran antara Israel-Hamas dihentikan agar bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza.
Selain itu, Hamas melepaskan sandera sebagai ganti Israel membebaskan tawanan Palestina.
2. IDF tembaki warga Palestina di Gaza
Meski ada jeda pertempuran, kantor kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), melaporkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menembaki warga Palestina di Gaza.
Dua orang tewas dalam penembakan tentara Israel pada Rabu (29/11/2023).
IDF juga menembaki orang-orang pada Kamis (30/11/2023).
Baca juga: Hamas Ungkap Israel Tolak Terima 3 Sandera yang Tewas akibat Serangan Udara