Ilmuwan Top Palestina dan Keluarganya Tewas akibat Serangan Israel di Gaza, Ini Sosoknya
Ilmuwan top Palestina, Sufyan Tayeh, dan keluarganya tewas akibat serangan udara Israel.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Tayeh bukanlah akademisi pertama yang menjadi korban dalam serangan Israel.
Meski demikian, kematiannya telah mengejutkan kejutan bagi komunitas akademis di seluruh wilayah.
Menurut laporan Human Rights Watch, lebih dari 183 akademisi Palestina dibunuh oleh Israel sejak 7 Oktober 2023.
IDF: Kami Sudah Serang 400 Anggota Hamas
Baca juga: Israel Serang Sebuah Rumah di Gaza Selatan, Tewaskan 7 Orang
Pada Sabtu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim pihaknya telah menyerang lebih dari 400 anggota Hamas yang jadi target mereka.
Serangan itu dilancarkan Israel sejak gencatan senjata berakhir pada Jumat.
Pesawat-pesawat tempur Israel menghantam "lebih dari 50 sasaran dalam serangan ekstensif di wilayah Khan Younis" di selatan Gaza, ujar IDF.
Secara terpisah, anggota brigade lapis baja Israel "membasmi pasukan Hamas dan mengarahkan tembakan ke anggota Hamas yang berada di utara Jalur Gaza," sambung IDF.
Sementara itu, lebih dari 30 orang tewas saat serangan udara Israel meningkat di Gaza selatan.
"Sampai tadi malam, serangan udara yang sedang berlangsung telah merusak sebagian besar sisi timur Khan Younis dan penduduk diperintahkan dengan nada mengancam untuk mengungsi ke sisi barat kota atau ke Kota Rafah," kata Hani Mahmoud dari AlJazeera.
“Tetapi ketika orang-orang mulai melarikan diri dari Rafah, mereka dibombardir, membenarkan fakta bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza.”
Ratusan warga masih terdampar di wilayah Khan Younis yang menjadi sasaran karena jalan utama menuju bagian lain kota atau lebih jauh ke selatan telah hancur atau rusak berat, tambahnya.
Di utara, petugas penyelamat mengeluarkan setidaknya 10 jenazah dari bawah reruntuhan setelah serangan Israel menghancurkan 50 rumah.
Gencatan senjata yang berakhir pada Jumat, telah memungkinkan peningkatan bantuan ke Gaza melalui titik persimpangan Rafah dengan Mesir.
Tetapi, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan Israel telah mengatakan kepada LSM, “masuknya truk bantuan telah ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.”