Israel Perluas Serangan ke Gaza Selatan, PBB Singgung Skenario yang Lebih Buruk: Tak Ada Tempat Aman
Tentara Israel kini semakin meningkatkan bombardirnya di bagian selatan Jalur Gaza.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pejabat utama PBB untuk wilayah Palestina menyuarakan keprihatinannya.
Sejak gencatan senjata berakhir pada Jumat (1/12/2023), serangan Israel ke wilayah Gaza selatan telah memaksa puluhan ribu orang di sana berada di ruangan yang semakin padat.
Koordinator kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina, Lynn Hastings, mengatakan mereka putus asa untuk mencari makanan, air, tempat berlindung, dan keamanan.
"Tidak ada tempat yang aman di Gaza dan tidak ada tempat lagi untuk dituju."
"Jika memungkinkan, skenario yang lebih mengerikan akan terjadi, dimana operasi kemanusiaan mungkin tidak dapat meresponsnya," ujarnya, Senin (4/12/2023), dilansir BBC.
Banyak warga Gaza yang telah mengungsi ke selatan dari utara akibat perang selama delapan minggu terakhir.
PBB mengatakan, sekitar 80 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi.
Baca juga: Israel Serang Kamp Khan Yunis dan Jabalia di Jalur Gaza setelah Serbu Tepi Barat
Serangan ke Gaza Selatan akan Lampaui Operasi di Utara
Tentara Israel semakin meningkatkan bombardirnya di bagian selatan Jalur Gaza, tepatnya di kota Khan Younis, dikutip dari Al Jazeera.
Hal ini terjadi meskipun ada tekanan Amerika Serikat (AS) yang mengatakan kepada Israel bahwa mereka tidak dapat berperilaku di wilayah selatan seperti yang mereka lakukan di utara.
Namun, menteri pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyebut apa yang akan terjadi di bagian selatan Jalur Gaza tidak hanya sama dengan apa yang kita lihat di utara, tetapi lebih buruk lagi.
Yoav Gallant mengatakan, tentara Israel akan melanjutkan operasi daratnya di bagian utara Jalur Gaza.
Dia juga mengatakan, pasukan Israel akan tetap ditempatkan di sana sampai setiap target Hamas (infrastruktur dan pejuang) dihilangkan.
Baca juga: Tank-tank Israel mendekati Khan Younis di Jalur Gaza selatan, warga sipil diperintahkan pergi
Selama berminggu-minggu, Israel telah menyatakan mereka memegang kendali penuh atas bagian utara Jalur Gaza.
Namun, juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan telah terjadi baku tembak sengit di jalan-jalan utara Gaza.