Kisah Jurnalis Palestina Yara Eid, Kehilangan Rumah dan 60 Anggota Keluarganya
Seorang jurnalis Palestina menceritakan bagaimana ia kehilangan rumah dan 60 anggota keluarganya akibat serangan Israel.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
“Dia satu-satunya yang selamat karena dia keluar rumah untuk minum obat bersama salah satu pamannya."
"Saya memikirkan tentang gadis ini. Masa depan apa yang akan dimiliki gadis ini? PTSD macam apa yang akan dia derita?"
Baca juga: Kekerasan terhadap Jurnalis Palestina Masih Berlanjut, CPJ: Diserang Waktu Liput Pembebasan Tawanan
Lebih dari 15.000 warga Palestina di Gaza telah terbunuh akibat serangan Israel dalam sembilan minggu terakhir, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Setelah gencatan senjata selama seminggu berakhir, ratusan warga Palestina terbunuh di Gaza.
"Warga Palestina Lebih dari Sekedar Angka"
Yara Eid mengatakan bahwa media Barat tidak memanusiakan warga Palestina dan memperlakukan hidup mereka sebagai “sekedar angka”.
“60 anggota keluarga saya yang hilang, semuanya punya nama, punya mimpi, punya kehidupan,” katanya.
Yara menambahkan bahwa Gaza adalah tempat yang kecil.
Meskipun dihuni oleh dua juta penduduk, Gaza terasa seperti sebuah komunitas yang erat.
"20.000 orang yang terbunuh, saya kenal mereka."
"Masing-masing dari mereka ada hubungannya dengan saya, entah itu teman dari teman atau putri dari ibu yang berteman dengan ibu saya," katanya.
Ibu Eid termasuk di antara mereka yang berada di Gaza saat ini.
Baca juga: Jurnalis Palestina Belal Jadallah Tewas dalam Serangan Israel, Dikenal sebagai Mentor yang Baik
“Beberapa hari saya tidak mendengar apakah ibu saya masih hidup atau tidak."
"Dan saya hanya gemetar sepanjang hari, tidak bisa berbuat apa-apa, hanya menangis, bertanya, berdoa agar dia masih hidup,” katanya.