Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tidak Menikah, Wanita Korea Pilih Adopsi Temannya Sendiri, Tinggal Bersama dan Saling Merawat

Memutuskan tidak menikah, wanita di Korea Selatan mengadopsi temannya sendiri untuk menjadikannya keluarga.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Tidak Menikah, Wanita Korea Pilih Adopsi Temannya Sendiri, Tinggal Bersama dan Saling Merawat
AFP
Penulis Korea Selatan Eun Seo-ran. Memutuskan tidak menikah, wanita di Korea Selatan mengadopsi temannya sendiri untuk menjadikannya keluarga. 

"Namun saya pikir hubungan emosional adalah hal yang paling penting," katanya.

"Jadi ketika saya bersama seseorang dan merasakan kestabilan emosi dan kedamaian saat memikirkannya, saya yakin orang itu memang keluarga saya."

Eun Seo-Ran (kanan), dan Lee Eo-Rie telah menjadi teman satu apartemen selama tujuh tahun. Mei lalu, Seo-Ran mengadopsi Eo-Rie
Eun Seo-Ran (kanan), dan Lee Eo-Rie telah menjadi teman satu apartemen selama tujuh tahun. Mei lalu, Seo-Ran mengadopsi Eo-Rie (CBS Serial/Wisdom House)

Definisi Keluarga di Korea Selatan

Masih mengutip NDTV, sebagai salah satu negara dengan angka kelahiran terendah di dunia dan anjloknya angka pernikahan, semakin banyak orang di Korea Selatan yang hidup dan meninggal sendirian.

Berdasarkan data resmi, jumlah rumah tangga yang hanya terdiri dari satu orang kini mencapai 41 persen dari seluruh rumah tangga.

Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa dekade mendatang.

“Definisi hukum Korea Selatan yang sempit tentang keluarga ikut bertanggung jawab,” kata Hyeyoung Woo, seorang profesor sosiologi yang meneliti keluarga di Korea Selatan di Portland State University, kepada AFP.

Pernikahan sesama jenis dan hukum adat tidak diakui di negara yang secara sosial konservatif ini, dan unit keluarga tradisional masih menjadi norma.

Berita Rekomendasi

Sistem ini pada akhirnya memperkuat bentuk keluarga tradisional, pasangan heteroseksual dengan suami pencari nafkah dan istri yang tinggal di rumah, yang tidak mencerminkan demografi Korea saat ini, tambah Woo.

Meskipun jumlah pernikahan yang semakin sedikit – hanya 3,7 per 1.000 orang tahun lalu, masyarakat masih membutuhkan koneksi.

Mereka membutuhkan koneksi yang sah secara hukum, kata anggota parlemen Yong Hye-in.

“Meningkatnya jumlah rumah tangga yang hanya dihuni satu orang berarti jumlah orang yang hidup di luar pernikahan dan di luar hubungan darah meningkat,” kata Yong kepada AFP.

Eun Seo-Ran
Eun Seo-Ran (Eun Seo-Ran)

Baca juga: Harus Tingkatkan Angka Kelahiran, Kota di Korea Selatan Gelar Kencan Perjodohan

“Kita perlu memecahkan masalah semakin terisolasinya rumah tangga yang hanya terdiri dari satu orang dengan memperluas pilihan mereka, tidak hanya ‘sendirian’ atau ‘menikah’”.

Yong telah mengusulkan rancangan undang-undang yang bertujuan memperluas definisi hukum keluarga yang melampaui batas-batas tradisional.

Namun rancangan undang-undang tersebut mendapat tentangan keras dari kelompok konservatif dan Kristen di negara tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas