Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wawancara Khusus dengan Pendiri INH: Satu Roket Hasilkan Guncangan 3,6 Skala Richter di Gaza

Menurutnya, bombardir yang dikirim pasukan militer Israel tidak berhenti pagi, siang, dan malam.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Wawancara Khusus dengan Pendiri INH: Satu Roket Hasilkan Guncangan 3,6 Skala Richter di Gaza
MOHAMMED ABED / AFP
Warga Palestina memeriksa kerusakan di sebuah bangunan tempat tinggal di Rafah di Jalur Gaza selatan setelah serangan udara Israel pada awal 4 Desember 2023. Founder International Networking for Humanitarian (INH) Muhammad Husein menyampaikan gambaran kehancuran Kota Gaza dan sekitarnya di Palestina 

Tapi kali ini itu beda sekali kali ini memang 5 hari pertama aja dari tanggal 7 sampai tanggal 12 Oktober itu tingkat kehancuran Gaza dan sekitarnya itu melebihi tingkat kehancuran empat agresi sebenarnya.

Kalau dibandingkan tiga agresif sebelumnya serangan kali ini lebih parah?

Sebelum saya hadir itu sudah ada. Jadi sebelum saya di sini ada 4 agresi sebelumnya satu saya enggak hadir. Kerusakan daei seluruh agresi dari 2008 sampai 2021 kalau digabung kerusakannya itu masih kalah dengan kerusakan 5 hari pertama.

Jadi ini terparah ya?

Iya terparah sekarang sudah masuk hari ke-60 bayangkan saja.

Kondisi rumah di sana sekarang bagaimana?

Saya sudah mengosongkan rumah dan mereka (warga Gaza) sedang menuju ke wilayah yang lebih Selatan lagi namanya kota apa dekat perbatasan.

BERITA TERKAIT

Dan sekarang mereka lebih banyak bergerak ke arah Mesir.

Baca juga: Cerita Husein Gaza: Hantaman Roket-roket Israel ke Wilayah Palestina Timbulkan Gempa 3,6 SR

Untuk warga Gaza ini sebenarnya lebih banyak pindah atau bertahan?

Warga di wilayah Gaza memang keras kepala mereka nggak mau keluar, bagi mereka sudah diusir sekali pada 1948 dalam peristiwa Nakbah dan ini adalah respon yang wajar bagi masyarakat yang memang pemilik sah tanah itu.

Wajar bila bagi mereka itu kita harus memperjuangkan kita harus mempertahankan dengan darah dan nyawa. Makanya kan kebalik ketika Israel mendapat serangan balasan mereka mau keluar karena orang Israel ini dia merasa ini bukan tanahnya mereka nggak ada kewajiban.

Ini sudah cukup sebenarnya menjawab perdebatan ini tanah siapa sih Palestina atau tanah Yahudi. Tapi yang kita lihat kabur mereka nggak punya sense of belong. Mereka nggak punya mempertahankan tanah mereka kalau memang itu tanah mereka seharusnya mereka mempertahankan juga dong.

Saat perang pecah ini kita tahu kan bombardir di sana sini tapi mungkin lebih detailnya apa saja sih yang dilakuin IDF (Pasukan Pertahanan Israel)?

Saya pribadi menyebutnya IOF / Israel Offense Force karena Israel ini bukan bertahan tetapi mereka menyerang. Ini sebetulnya yang paling pas untuk tentara Israel.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas