Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wawancara Khusus dengan Pendiri INH: Satu Roket Hasilkan Guncangan 3,6 Skala Richter di Gaza

Menurutnya, bombardir yang dikirim pasukan militer Israel tidak berhenti pagi, siang, dan malam.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Wawancara Khusus dengan Pendiri INH: Satu Roket Hasilkan Guncangan 3,6 Skala Richter di Gaza
MOHAMMED ABED / AFP
Warga Palestina memeriksa kerusakan di sebuah bangunan tempat tinggal di Rafah di Jalur Gaza selatan setelah serangan udara Israel pada awal 4 Desember 2023. Founder International Networking for Humanitarian (INH) Muhammad Husein menyampaikan gambaran kehancuran Kota Gaza dan sekitarnya di Palestina 

Mereka setiap melakukan infasi dari berbagai sektoe dari udara mereka gempur dari arteleri laut dari darat juga begitu. Target mereka ya memanf seperti yang kita lihat korban itu kan rata-rata 75 persen anak-anak dan balita.

Jadi memang apapun excuse mereka itu sedang melakukan genosida dan mereka tidak sama sekali tidak merasa bersalah itu di berbagai wawancara. Mereka bilang karena warga anak-anak Israel telah dibunuh maka kami juga bunuh anak-anak mereka. Begitu kata-kata Netanyahu.

Padahal tidak terbukti anak-anak mereka terbunuh itu sebenarnya propaganda anak-anak tersembelih. Semua kebohongan itu kan terungkap. Jadi memang semua yang dituduhkan oleh Israel bahwa para pejuang bersembunyi di para sipi itu propaganda.

Kemudian juga ada terowongan di bawah rumah sakit itu semua propaganda. Itu semua terbantahkan upaya mereka itu hanya supaya bisa membantai sebanyak-banyaknya sipil Palestina di Gaza.

Ada informasi bahwa tentara Israel ini memberikan selembaran agar masyarakat sipil keluar dari Gaza ini benar atau tidak?

Mereka memberikan selebaran tapi bukan karena mereka care tapi ini bagian dari perang psikologi mereka sadar ratusan ribu pengungsi nggak bisa bergerak ke selatan mau gimana. Orang nggak ada kendaraan juga, anak-anak wanita tanpa logistik dan air minum.

Jadi selebaran itu normatif saja padahal faktanya warga sipil juga tetap diserang. Sebetulnya tetap diteror kami akan bunuh kalian tidak ada jalan keluar.

BERITA TERKAIT

Jadi sebenarnya mereka juga sudah memberikan pilihan mereka keluar ke mana di wilayah Selatan pun sama. Mereka dipaksa untuk bergerak tetapi sampainya di sana tetap akan diserang. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas