Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Laporkan Kasus Kekerasan Seksual yang Dilakukan Pasukan Israel, Organisasi Nirlaba Palestina Ditutup

Otoritas Israel menggerebek dan menutup organisasi nirlaba yang melaporkan kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap remaja

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti
zoom-in Laporkan Kasus Kekerasan Seksual yang Dilakukan Pasukan Israel, Organisasi Nirlaba Palestina Ditutup
dci-palestine.org
Logo Defense for Children International-Palestine (DCIP). Otoritas Israel menggerebek dan menutup organisasi nirlaba yang melaporkan kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap remaja 

Setelah pengaduan tersebut, kantor DCIP digerebek dua kali oleh pasukan Israel, pada tanggal 19 Juli 2021, dan sekali lagi pada tanggal 18 Agustus 2022.

Saat itu kantor mereka digerebek dan "ditutup" bersama dengan kantor tujuh LSM Palestina lainnya.

Mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS Josh Paul
Mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS Josh Paul (MEE)

Baca juga: Militer Israel Tembak Remaja Palestina hingga Tewas di Al Bireh Tepi Barat 

Amnesty International menyebut penutupan organisasi nirlaba itu sebagai “kampanye penindasan terhadap masyarakat sipil Palestina”.

“Organisasi ini telah diserang oleh otoritas Israel selama beberapa tahun sebelum penggerebekan,” kata Eqtaish kepada MEE.

Ia menambahkan, "Mereka ingin melumpuhkan organisasi tersebut dan mencegah kami mengungkap pelanggaran hak asasi manusia Israel terhadap anak-anak Palestina."

Dilabeli organisasi teroris

Pada Oktober 2021, DCIP ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh otoritas Israel bersama lima organisasi nirlaba Palestina lainnya.

Tindakan tersebut dikutuk oleh komisaris hak asasi manusia PBB.

BERITA REKOMENDASI

Segera setelah penetapan tersebut, Eqtaish mengatakan bahwa, di antara staf DCIP, seluruh suasana diliputi ketidakpastian.

"Kami tidak tahu persis kapan mereka akan menyerang kami lagi dan jenis serangan apa yang akan terjadi,” katanya.

Staf LSM juga dibanjiri pertanyaan dari para donatur yang cemas.

“Alih-alih berkonsentrasi pada pekerjaan kami, kami harus menjawab pertanyaan-pertanyaan ini,” kata Eqtaish kepada MEE.

Kerabat menghibur Ruba al-Tamimi saat dia berduka atas putranya Muhammad selama prosesi pemakamannya di Deir Nizam, barat kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, pada 24 Juli 2021, setelah kematiannya karena luka tembak yang diderita sehari sebelumnya selama bentrokan dengan tentara Israel. Al-Tamimi tewas setelah ditembak dalam bentrokan dengan tentara Israel pada protes atas permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki, kata pihak berwenang Palestina. Remaja berusia tujuh belas tahun yang menderita luka tembak, kemudian meninggal di rumah sakit, kata kementerian kesehatan Palestina, sehari setelah kekerasan di desa Beita, Palestina.
Kerabat menghibur Ruba al-Tamimi saat dia berduka atas putranya Muhammad selama prosesi pemakamannya di Deir Nizam, barat kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, pada 24 Juli 2021, setelah kematiannya karena luka tembak yang diderita sehari sebelumnya selama bentrokan dengan tentara Israel. (ABBAS MOMANI / AFP)

Baca juga: Remaja Palestina Tewas usai Derita Luka Tembak Selama Sebulan, Aksi Mogok Berlangsung di Tepi Barat

“Penetapan ini mengancam eksistensi kami sebagai sebuah organisasi," katanya.

Meski begitu, DCIP berhasil mempertahankan semua donornya kecuali satu.

“Tujuan utama penetapan teroris ini adalah untuk membubarkan organisasi kami, namun kami terus melanjutkan pekerjaan kami," ujar dia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas