Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mesir Ancam Putuskan Hubungan dengan Israel Jika Warga Palestina Mengungsi ke Sinai 

Mesir telah lama melihat perang Gaza ini sebagai ancaman terhadap keamanan nasionalnya. Kairo putuskan hubungan dengan Tel Aviv jika warga Gaza diusir

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Mesir Ancam Putuskan Hubungan dengan Israel Jika Warga Palestina Mengungsi ke Sinai 
AFP/MAHMUD HAMS
Warga Palestina berjalan menuju daerah yang lebih aman menyusul dimulainya kembali serangan Israel terhadap Rafah di Jalur Gaza selatan pada 1 Desember 2023, setelah berakhirnya gencatan senjata tujuh hari antara Israel dan militan Hamas. Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir pada tanggal 1 Desember, dengan tentara Israel mengatakan operasi tempur telah dilanjutkan, menuduh Hamas melanggar jeda operasional. (Photo by MAHMUD HAMS / AFP) 

Mesir Ancam Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel Jika Warga Palestina Mengungsi ke Sinai 

TRIBUNNEWS.COM - Mesir dilaporkan meberi wanti-wanti ke Israel dan Amerika Serikat (AS) kalau Kairo akan memutus hubungan diplomatik dengan Tel Aviv jika warga Palestina mengungsi ke gurun Sinai.

Warga Palestina dilaporkan berpotensi melarikan diri ke wilayah negara tetangga mereka, termasuk Mesir dan Yordania, karena terpaksa untuk menyelamatkan diri aksi bombardemen tanpa pandang bulu Israel di Gaza.

Baca juga: Perjanjian Damai Yordania-Israel Bubar Jika Warga Palestina Terpaksa Menyeberangi Sungai Yordan

Baca juga: Ogah Tampung Warga Gaza yang Diusir Israel, PM Mesir: Kami Siap Korbankan Jutaan Nyawa

Outlet media Axios pada Kamis (7/12/2023), mengutip para pejabat AS dan Israel, menyebut kalau Mesir telah lama melihat perang Gaza ini sebagai “ancaman” terhadap keamanan nasionalnya.

“Rakyat Mesir mengungkapkan kekhawatirannya bahwa krisis di perbatasan mereka dengan Gaza akan mengakibatkan ribuan pengungsi Palestina melintasi perbatasan dan berusaha mencari perlindungan di Sinai,” kata sumber-sumber Israel dilansir Axios.

Para pejabat Mesir, termasuk mereka yang berada di dinas militer dan intelijen, dilaporkan telah mengatakan kepada tentara Israel dan rekan-rekan mereka di Shin Bet (dinas intelijen dalam negeri Israel) kalau mereka “sangat prihatin” tentang apa arti operasi militer IDF di Gaza selatan bagi Mesir.

Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi sebelumnya menolak pengusiran warga Palestina dari tanah mereka ke Sinai.

BERITA REKOMENDASI

“Mengungsi warga Palestina dari Jalur Gaza ke Sinai berarti memindahkan konflik dan pembunuhan dari Gaza ke Sinai, di mana Sinai menjadi basis untuk melancarkan operasi melawan Israel,” kata Presiden Mesir.

“Dalam hal ini, Israel mempunyai hak untuk mempertahankan diri, sehingga mereka mengarahkan serangannya ke wilayah Mesir,” kata El-Sisi menjelaskan skenario yang terjadi jika pengungsi Palestina diusir ke negaranya.

Baca juga: Pengusiran Warga Gaza Dimulai, Israel Tekan Mesir Terima Pengungsi dengan Imbalan Penghapusan Utang

Pengungsi Palestina yang melarikan diri dari Khan Yunis mendirikan kamp di Rafah lebih jauh ke selatan dekat perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir, pada 6 Desember 2023
Pengungsi Palestina yang melarikan diri dari Khan Yunis mendirikan kamp di Rafah lebih jauh ke selatan dekat perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir, pada 6 Desember 2023 (MAHMUD HAMS / AFP)

Rencana Pengusiran Paksa Warga Palestina ke Sinai

Pada 28 Oktober, majalah budaya Israel, Mekomit, mengungkapkan bocoran dokumen yang dikeluarkan oleh Kementerian Intelijen Israel yang menunjukkan pendudukan Gaza dan perpindahan 2,3 juta penduduknya ke Semenanjung Sinai.

Dokumen yang bocor tersebut dikeluarkan pada 13 Oktober, enam hari setelah dimulainya perang, dan menunjukkan kalau rencana untuk memindahkan seluruh penduduk Gaza ke Sinai Utara adalah pilihan yang lebih disukai di antara tiga alternatif mengenai masa depan warga Gaza.

Laporan tersebut merekomendasikan agar Israel mendirikan kota-kota tenda untuk menampung para pengungsi dan menciptakan zona keamanan tertutup yang membentang beberapa kilometer di dalam wilayah Mesir.

Laporan pada Kamis oleh Axios mengklaim Mesir, Yordania, dan Otoritas Palestina (PA) sudah merasa prihatin sejak awal perang kalau Israel berencana untuk mengusir warga Palestina keluar dari Gaza dan melarang mereka kembali.

Hanya berbicara tentang warga Palestina yang terluka, laporan tersebut mengatakan bahwa para pejabat Israel “menyangkal hal ini baik secara pribadi maupun di depan umum dan memberikan jaminan kepada Mesir bahwa setiap warga Palestina yang terluka yang diizinkan meninggalkan Gaza untuk mendapatkan perawatan medis akan diizinkan kembali ke daerah kantong tersebut.”

Warga Palestina melarikan diri dari Khan Yunis ke Rafah di Jalur Gaza selatan pada 4 Desember 2023, setelah tentara Israel meminta orang-orang untuk meninggalkan daerah tertentu di kota itu, ketika pertempuran antara Israel dan militan Hamas terus berlanjut. Israel memperluas serangannya terhadap militan Hamas di Gaza yang terkepung, ketika kekhawatiran internasional semakin mendalam atas meningkatnya jumlah korban warga sipil dalam perang yang dipicu oleh serangan tanggal 7 Oktober.
 (Photo by MAHMUD HAMS / AFP)
Warga Palestina melarikan diri dari Khan Yunis ke Rafah di Jalur Gaza selatan pada 4 Desember 2023, setelah tentara Israel meminta orang-orang untuk meninggalkan daerah tertentu di kota itu, ketika pertempuran antara Israel dan militan Hamas terus berlanjut. Israel memperluas serangannya terhadap militan Hamas di Gaza yang terkepung, ketika kekhawatiran internasional semakin mendalam atas meningkatnya jumlah korban warga sipil dalam perang yang dipicu oleh serangan tanggal 7 Oktober. (Photo by MAHMUD HAMS / AFP) (AFP/MAHMUD HAMS)

Mesir Tidak Akan Tinggal Diam

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas