Dugaan Korupsi Berjamaah di Jepang, Mantan Menteri Olimpiade Terima Uang Suap Lebih Dari 10 Juta Yen
Pejabat dari Partai LDP Jepang diduga korupsi berjamaah, dari anggota DPR hingga mantan menteri diduga terima suap jutaan yen.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Dugaan Korupsi Berjamaah di Jepang, Mantan Menteri Olimpiade Terima Uang Suap Lebih Dari 10 Juta Yen
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan menteri Olimpiade Jepang, Seiko Hashimoto diduga menerima uang uang lebih dari 10 juta yen (senilai lebih dari Rp 1 miliar).
Atas dugaan itu, Seiko dilaporkan diperiksa pihak kejaksaan Jepang dan terancam terancam hukuman pidana.
Seiko Hashimoto disebutkan hanya satu di antara pejabat publik yang terlibat kasus suap. Pejabat lain Jepang, dilaporkan merupakan anggota parlemen.
"Dipercaya bahwa lebih dari 10 anggota Diet (Parlemen Jepang), termasuk Sekretaris Kabinet Matsuno, menerima suap lebih dari 10 juta yen dalam lima tahun hingga tahun lalu, termasuk Seiko Hashimoto, seorang menteri kabinet dan mantan atlet Olimpiade yang juga membidangi Paralimpiade 2020," ungkap sumber Tribunnews.com Senin (11/12/2023).
Departemen Investigasi Khusus Kantor Kejaksaan Distrik Tokyo disebutkan sedang mempertimbangkan wawancara sukarela (whistleblower) dengan anggota fraksi Abe yang menerima suap dan menyelidiki secara rinci aliran dana suap.
Mantan Menteri Olimpiade Seiko Hashimoto, Senin ini (11/12/2023) di Diet, menyatakan penyesalannya lantaran dugaan itu berimbas pada public trust masyarakat Jepang.
"Saya merasa sangat menyesal dan dengan tulus meminta maaf sehingga membuat masyarakar kehilangan kepercayaan kepada (lembaga) politik,'' kata dia.
Dia juga menambahkan, akan memberikan keterangan pada waktunya setelah menjalani pemeriksaan.
"Karena ini adalah kasus yang telah diajukan tuntutan pidana, saya tidak dapat berkomentar saat ini. Saya ingin melakukan penyelidikan menyeluruh dan memenuhi tanggung jawab akuntabilitas saya pada waktu yang tepat.''
Jumlah suap untuk faksi Abe sangat bervariasi tergantung pada anggotanya, namun anggota DPR dari majelis tinggi Jepang Yasumasa Ohno diduga menerima sekitar 50 juta yen selama lima tahun hingga tahun lalu.
Adapun anggota DPR Yoshitaka Ikeda dan anggota DPR Yaichi Tanikawa masing-masing diduga menerima sekitar 50 juta yen.
Atas tuduhan suap, Yasumasa Ohno, juga menyatakan akan mempelajari sangkaan yang ditujukan kepadanya. Dia berjanji memberikan keterangan setelah menjalani pemeriksaan.
"Kami meminta maaf karena menyebabkan begitu banyak kekhawatiran bagi semua orang. Namun, ini adalah kasus di mana tuntutan pidana telah diajukan, dan kami akan menyelidiki dengan cermat dan mengonfirmasi fakta serta merespons dengan tepat. Ketika saatnya tiba, saya akan sepenuhnya memenuhi tanggung jawab akuntabilitas saya, jadi saya meminta pengertian dan kesabaran Anda," katanya.