Propaganda Israel Agar Hamas Menyerah, Netanyahu: Jangan Mati Demi Sinwar!
Yahya Sinwar adalah salah satu pemimpin Hamas paling diburu oleh Israel. Ia disebut sebagai dalang serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober silam.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha keras dengan berbagai cara untuk melemahkan Hamas.
Salah satunya dengan mengklaim ratusan pasukan Hamas telah menyerah di Gaza dan ditangkap.
“Perang masih berlangsung tetapi ini adalah awal dari berakhirnya Hamas,” kata Netanyahu seperti dikutip Jerusalem Post.
Ia mendesak agar pasukan Hamas yang masih bertahan untuk tidak mengorbankan diri demi pemimpin mereka Yahya Sinwar.
“Saya katakan kepada Hamas, ini sudah berakhir. Jangan mati demi Sinwar. Menyerah sekarang,” seru Netanyahu.
Yahya Sinwar adalah salah satu pemimpin Hamas paling diburu oleh Israel. Ia disebut sebagai dalang serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober silam dan menewaskan lebih dari 1.400 orang.
Menurut Netanyahu, beberapa pekan terakhir banyak pasukan Hamas meletakkan senjata mereka dan menyerahkan diri.
Netanyahu menyampaikan hal itu saat kekerasan di perbatasan utara memanas dan di tengah gencarnya publik internasional serukan gencatan senjata seperti halnya Rusia dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Bukan kali ini saja Netanyahu dan pasukan pertahanan Israel (IDF) melakukan propaganda sebagai upaya melemahkan Hamas.
Sebelumnya, IDF merilis foto 11 orang yang diklaim sebagai pimpinan Hamas yang sedang menikmati jamuan makan.
Baca juga: Netanyahu Telepon Putin, Kritik Sikap Rusia soal Perang Israel-Hamas di Gaza
Dikutip dari The New York Times, IDF mengklaim lima di antara 11 orang tersebut telah terbunuh.
Para pemimpin Hamas dalam foto terlihat duduk di kursi dan di depannya ada meja panjang yang rendah, penuh dengan buah-buahan, minuman, dan makanan lainnya.
Di bawah daerah kantong tersebut, terdapat ratusan terowongan yang dibangun Hamas untuk menyembunyikan dan mengangkut senjata, pesawat tempur, dan perlengkapan lainnya.
Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, mengkonfirmasi bulan lalu bahwa setidaknya tiga orang dalam gambar telah tewas.