Serangan Israel Semakin Intensif, Hampir 300 Orang Tewas di Gaza dalam 24 Jam
Israel terus melanjutkan serangannya di seluruh wilayah Gaza pada hari Minggu (10/12/2023).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Israel terus melanjutkan serangannya di seluruh wilayah Gaza pada hari Minggu (10/12/2023).
Serangan udara Israel telah meratakan lingkungan di Gaza Utara.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra mengatakan kepada Al Jazeera, 297 orang tewas dan lebih dari 550 orang terluka dalam 24 jam terakhir di Gaza.
“Tidak ada tempat yang aman untuk dikunjungi di Jalur Gaza”, kata Kementerian Kesehatan Palestina pada hari Minggu, dikutip dari The New Arab.
Sehingga jumlah korban tewas di Gaza sejak 7 Oktober meningkat menjadi lebih dari 18.000 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak.
Sementara itu, pertempuran sengit juga terjadi sepanjang malam di Khan Younis.
Baca juga: 13 Tentara dari Pasukan Khusus Israel Diledakkan oleh Satu Pejuang dari Brigade Al-Quds, Dua Tewas
Israel terus melanjutkan serangannya setelah AS memblokir upaya internasional terbaru untuk menghentikan pertempuran dan mengirimkan lebih banyak senjata ke sekutu dekatnya.
Israel menghadapi meningkatnya kemarahan internasional dan seruan untuk gencatan senjata setelah ribuan warga sipil Palestina terbunuh dan hampir 85 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi di wilayah yang terkepung.
Badan PBB juga mengatakan tidak ada tempat yang aman untuk melarikan diri di Gaza.
Akan tetapi, Amerika Serikat memveto upaya Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri pertempuran yang mendapat dukungan luas dari dunia internasional.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyesali kegagalan Dewan Keamanan dalam menuntut gencatan senjata di Jalur Gaza.
Saat berbicara di Forum Doha Qatar, Guterres mengatakan dewan tersebut 'dilumpuhkan oleh perpecahan geostrategis' yang melemahkan solusi di Gaza.
Antonio Gutteres mengatakan dirinya telah berusaha mendesak adanya gencatan senjata di Gaza.
“Saya menegaskan kembali seruan saya agar gencatan senjata kemanusiaan diumumkan,” katanya.
Akan tetapi, ia sangat menyesali atas gagalnya keputusan tersebut.
“Sayangnya, Dewan Keamanan gagal melakukannya,” tambahnya.
Namun ia berjanji akan terus mengupayakan gencatan senjata di Gaza.
"Saya berjanji, saya tidak akan menyerah," jelasnya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel