Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Umumkan Kekalahan Terburuknya, Hamas: Semakin Lama Anda di Gaza, Semakin Rugi dan Kecewa

Militer Israel mengumumkan kekalahan terburuknya di Gaza. Sementara itu, Hamas memberi peringatan pada pasukan Israel.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Israel Umumkan Kekalahan Terburuknya, Hamas: Semakin Lama Anda di Gaza, Semakin Rugi dan Kecewa
MENAHEM KAHANA / AFP
Tentara wanita Israel dari Batalyon Caracal ke-33 mengambil bagian dalam pawai kelulusan di bagian utara gurun Negev Israel selatan, pada 13 Maret 2013. Unit Caracal adalah batalion tempur infanteri tentara, yang terdiri dari tentara pria dan wanita sebagian besar melayani di sepanjang perbatasan gurun selatan Israel. Pada Rabu (13/12/2023), Israel mengumumkan kekalahan terburuknya setelah menghadapi penyergapan di reruntuhan Kota Gaza. 

"Tidak ada yang bisa menghentikan kami," imbuh dia.

Netanyahu sebelumnya juga telah mendesak Hamas agar menyerah.

Ia mengatakan, akhir dari Hamas sudah dekat.

"Perang masih berlangsung, namun ini adalah awal dari berakhirnya Hamas."

Baca juga: Video Aksi Tak Pantas Tentara Israel di Gaza Bermunculan, dari Bakar Makanan hingga Obrak-abrik Toko

"Saya katakan pada Hamas, ini sudah berakhir. Menyerahlah sekarang," ujar Netanyahu dalam sebuah pernyataan, Minggu (10/12/2023), dikutip dari AFP.

"Dalam beberapa hari terakhir, puluhan anggota Hamas telah menyerah pada pasukan kami," sambung dia.

Meski demikian, militer Israel belum merilis bukti tersebut, dan Hamas menolak klaim Netanyahu.

Pemimpin Hamas: Gaza tanpa Hamas adalah Khayalan

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh melambai saat tiba untuk pertemuan dengan perwakilan faksi Palestina lainnya di kedutaan Palestina di ibu kota Lebanon, Beirut pada 3 September 2020
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh melambai saat tiba untuk pertemuan dengan perwakilan faksi Palestina lainnya di kedutaan Palestina di ibu kota Lebanon, Beirut pada 3 September 2020 (ANWAR AMRO / AFP)
Berita Rekomendasi

Sementara itu, Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan pada Rabu, rencana apapun untuk Gaza pasca-perang yang tidak melibatkan Hamas, hanyalah sebuah "khayalan".

"Setiap pengaturan di Gaza atau Palestina tanpa Hamas atau faksi perlawanan adalah sebuah khayalan," kata Haniyeh dalam pidatonya yang disiarkan di televisi, dikutip dari AFP.

Komentar Haniyeh muncul sehari setelah Netanyahu mengatakan ia tidak akan mengizinkan "masuknya orang-orang yang mendukung dan mendanai terorisme ke Gaza."

Tetapi, Haniyeh mengatakan ia terbuka untuk melakukan pembicaraan guna mengakhiri serangan Israel dan "menertibkan rumah warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza."

Ia menuturkan, Hamas siap untuk melakukan pembicaraan yang mengarah pada "jalur politik yang menjamin hak rakyat Palestina atas negara merdeka mereka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya."

Haniyeh juga menyambut baik upaya Arab Saudi dan komite menteri Arab-Islam untuk menghentikan konflik di Gaza.

Ia juga meminta negara-negara Arab untuk menggunakan semua opsi untuk menghentikan konflik.

Iran: Israel dan AS Tidak Bisa Musnahkan Hamas

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian berbicara dalam konferensi pers dengan mitranya dari Turki di Kementerian Luar Negeri di Ankara pada 1 November 2023. Turki dan Iran pada 1 November 2023 menyerukan konferensi regional yang bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona. perang Israel-Hamas. “Kami tidak ingin tragedi kemanusiaan di Gaza berubah menjadi perang yang berdampak pada negara-negara di kawasan itu,” kata Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan dalam penampilan media bersama dengan timpalannya dari Iran Hossein Amir-Abdollahian, yang mendesak pertemuan itu diadakan “secepatnya. mungkin
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian berbicara dalam konferensi pers dengan mitranya dari Turki di Kementerian Luar Negeri di Ankara pada 1 November 2023. Turki dan Iran pada 1 November 2023 menyerukan konferensi regional yang bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona. perang Israel-Hamas. “Kami tidak ingin tragedi kemanusiaan di Gaza berubah menjadi perang yang berdampak pada negara-negara di kawasan itu,” kata Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan dalam penampilan media bersama dengan timpalannya dari Iran Hossein Amir-Abdollahian, yang mendesak pertemuan itu diadakan “secepatnya. mungkin". (Adem ALTAN / AFP)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas