Israel Boncos, Pendapatan Pelabuhan Eilat Anjlok 80 Persen, Efek Serangan Houthi Yaman di Laut Merah
Pendapatan Pelabuhan Eilat di Israel anjlok hingga 80 persen karena serangan Houthi Yaman selama ini atas kapal-kapal barang di Laut Merah.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, EILAT - Serangan kelompok bersenjata Houthi Yaman pro Palestina terhadap kapal-kapal barang terutama kapal-kapal milik perusahaan Israel yang melintas di Laut Merah benar-benar merugikan perekonomian Israel.
Pendapatan Israel dari jasa kepelabuhanan merosot tajam. Pendapatan Pelabuhan Eilat di Israel anjlok hingga 80 persen karena serangan Houthi Yaman selama ini atas kapal-kapal barang di Laut Merah.
Pelabuhan Eilat berada di selatan Israel dan merupakan pelabuhan tersibuk ketiga di Israel. Pelabuhan ini sangat menderita sejak awal serangan dari Yaman.
CEO Pelabuhan Eilat, Gideon Golber mengatakan akibat krisis keamanan yang meningkat, manajemen Pelabuhan Eilat akan meminta kompensasi kepada Pemerintah Israel atas hilangnya sebagian pendapatan.
Pihak pelabuhan juga memperingatkan bahwa perselisihan dengan Hizbullah juga akan membuat pelabuhan Haifa dan Ashdod terkena dampak buruk. bahaya dan mengganggu seluruh lalu lintas pelayaran.
Dengan latar belakang meningkatnya ancaman pemberontak Houthi di Yaman untuk menyerang kapal-kapal yang melewati selat Bab-el-Mandeb menuju Israel, Pelabuhan Eilat melaporkan penurunan tajam dalam cakupan aktivitas dan penurunan lebih dari 80 persen di pendapatan dalam waktu satu bulan.
Dalam wawancara dengan Calcalist, Direktur Jenderal Pelabuhan, Gideon Golber, mengatakan menyusul krisis yang semakin parah, pengelola pelabuhan akan meminta kompensasi kepada negara atas hilangnya sebagian pendapatan.
Baca juga: Kapal Sekutu Israel Boncos Jutaan Dolar Usai Diultimatum Houthi Yaman
“Sejak Houthi mengumumkan pemblokiran Bab-el-Mandeb, kapal-kapal takut melewati perjalanan mereka ke Eilat dan memilih rute yang melewati seluruh benua Afrika dengan cara yang memperpanjang durasi perjalanan sebesar sekitar 20 hari," ujarnya.
Baca juga: Pimpinan Tertinggi Houthi Yaman Deklarasikan Siap Tempur Hadapi Serangan Langsung Israel
"Begitulah kapal-kapal memasuki Laut Mediterania melalui Selat Gibraltar dan dari sana melanjutkan perjalanan ke pelabuhan Haifa dan Ashdod dan tidak ada gunanya melewati Terusan Suez ke pelabuhan Eilat. menempatkan kita pada posisi yang sangat dirugikan," kata dia.
Sumber: Calcalistech