Menlu Inggris Larang Pihak yang Lakukan Kekerasan ke Warga Palestina Datang ke Negaranya
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron memberikan kecaman keras kepada pihak-pihak yang terus melakukan kekerasan di pemukiman warga Palestina.
Penulis: Bobby W
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Kondisi geopolitik Israel di mata dunia kian hari makin tersudutkan akibat aksinya kepada warga Palestina.
Terbaru, Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, memberikan kecaman keras kepada pihak-pihak yang terus melakukan kekerasan di pemukiman warga Palestina.
Teranyar pada hari Kamis (14/12/2023) waktu setempat, Cameron tegasnya bahwa pihaknya tak akan berikan Visa ataupun izin masuk ke Inggris bagi pihak yang bertanggung jawab atas kekerasan pemukiman warga Palestina
Hal ini terjadi mengikuti rencana serupa yang bakal diterapkan oleh Uni Eropa.
Dalam data terbaru PBB, statistik menunjukkan bahwa serangan harian oleh para pemukim di Tepi Barat Palestina yang diduduki Israel kini terus meningkat.
Baca juga: Nasib Sial Joe Biden: Kini Terancam Dimakzulkan dan Putranya Tersandung Kasus Pajak
Bahkan kekerasan kepada warga Palestina telah menyentuh angka lebih dari dua kali lipat sejak serangan kelompok militan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023 lalu terhadap Israel dari Gaza.
"Para ekstremis yang menargetkan dan membunuh warga sipil Palestina, mereka hanya merusak keamanan dan stabilitas baik bagi warga Israel maupun Palestina," kata Cameron di situs media sosial X.
"Israel harus mengambil tindakan lebih kuat untuk menghentikan kekerasan kepada para pemukim dan mempertanggungjawabkan pelakunya." lanjutnya.
"Bagi mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan pada pemukim Palestina, mereka tidak akan dapat masuk ke Inggris, kami memastikan bahwa Inggris bukanlah tempat bagi orang yang melakukan tindakan menakut-nakuti ini." pungkas Cameron.
Baca juga: Israel Banjiri Terowongan Gaza dengan Air Laut, PBB: Dampak Buruk Bisa Terjadi dalam Jangka Panjang
Pada hari Senin, staf Kemenlu Inggris, Andrew Mitchell, memberi tahu parlemen bahwa Cameron telah membahas masalah larangan perjalanan ke Inggris tersebut dengan rekan sejawat nya di AS sejak seminggu yang lalu.
Meskipun banyak perhatian internasional tertuju pada serangan lintas batas dan perang Israel yang berikutnya melawan Hamas di Gaza, pejabat Eropa juga semakin menyatakan keprihatinan tentang meningkatnya kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Pekan ini, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan bahwa ia akan mengusulkan sanksi terhadap pemukim Yahudi yang bertanggung jawab atas kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Borrell tidak menyebutkan sanksi apa yang akan diambil, tetapi pejabat UE telah mengatakan bahwa sanksi tersebut akan melibatkan larangan perjalanan ke UE.
(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)