Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBB: Taliban Penjarakan Kaum Wanita Afghanistan, Alasannya Demi Lindungi dari Kekerasan Gender

Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan pejabat Taliban memenjarakan kaum wanita Afghanistan dengan alasn demi melindungi mereka.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
zoom-in PBB: Taliban Penjarakan Kaum Wanita Afghanistan, Alasannya Demi Lindungi dari Kekerasan Gender
AFP/ATIF ARYAN
Seorang ahli kecantikan Afghanistan merias wajah klien di salon kecantikan di Mazar-i-Sharif pada 5 Juli 2023. Otoritas Taliban Afghanistan telah memerintahkan salon kecantikan di seluruh negeri untuk tutup dalam waktu satu bulan, wakil kementerian mengkonfirmasi 4 Juli, pembatasan terbaru untuk menekan perempuan keluar dari kehidupan publik. - Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan pejabat Taliban memenjarakan kaum wanita Afghanistan dengan alasn demi melindungi mereka dari kekerasan berbasis gender. (Photo by Atif Aryan / AFP) 

Perempuan dan anak perempuan semakin dibatasi di rumah mereka sejak pengambilalihan Taliban pada tahun 2021.

Mereka dilarang mengikuti pendidikan setelah kelas enam, termasuk universitas, ruang publik seperti taman, dan sebagian besar pekerjaan.

Kaum wanita juga diharuskan membawa pendamping pria dalam perjalanan lebih dari 72 km (45 mil) dan mengikuti aturan berpakaian.

Pada bulan Juli, Taliban memerintahkan agar semua salon kecantikan ditutup.

Afganistan sendiri selama bertahun-tahun, tercatat dalam peringkat tempat terburuk di dunia untuk kelahiran perempuan.

Jutaan anak perempuan putus sekolah sebelum pengambilalihan Taliban karena alasan budaya dan lainnya. Pernikahan anak, kekerasan dan pelecehan tersebar luas.

Baca juga: PBB Kemungkinan Tak Izinkan Taliban Afghanistan dan Junta Myanmar Wakili Negara Mereka

Warga berkumpul di sekitar truk yang terbakar setelah pasukan Taliban menembakkan mortir ke kota perbatasan Chaman, Pakistan pada 11 Desember 2022. Pasukan Taliban Afghanistan melepaskan tembakan ke perbatasan yang melintasi Pakistan pada 11 Desember, menewaskan enam warga sipil, kata militer Pakistan. Lebih dari selusin orang terluka oleh
Warga berkumpul di sekitar truk yang terbakar setelah pasukan Taliban menembakkan mortir ke kota perbatasan Chaman, Pakistan pada 11 Desember 2022. Pasukan Taliban Afghanistan melepaskan tembakan ke perbatasan yang melintasi Pakistan pada 11 Desember, menewaskan enam warga sipil, kata militer Pakistan. Lebih dari selusin orang terluka oleh "tembakan yang tidak beralasan dan sembarangan" di dekat kota Chaman di provinsi Balochistan, tambah militer. (Abdul Basit/AFP)

Kelompok hak asasi manusia memperingatkan bahwa pemerintahan Taliban akan memungkinkan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan serta menghancurkan perlindungan hukum bagi mereka.

Berita Rekomendasi

Anak perempuan di Afghanistan hanya diperbolehkan bersekolah di sekolah dasar, lapor BBC.

Remaja perempuan dan perempuan juga dilarang memasuki ruang kelas sekolah dan universitas.

Mereka tidak diperbolehkan berada di taman, pusat kebugaran, dan kolam renang, dikutip dari Al Jazeera.

Ketika salon kecantikan telah ditutup,para perempuan harus berpakaian sedemikian rupa sehingga hanya memperlihatkan mata mereka.

Mereka harus didampingi oleh kerabat laki-laki jika melakukan perjalanan lebih dari 72 kilometer.

Perempuan tidak lagi bekerja di bidang peradilan atau penegakan hukum.

Sebab mereka tidak diperbolehkan menangani kejahatan kekerasan berbasis gender.

Wanita di Afghanistan hanya diperbolehkan bekerja jika diminta oleh atasan laki-laki mereka, menurut laporan PBB.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas