Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Ada Bukti Kesalahan Joe Biden, tapi DPR AS Tetap Sahkan Penyelidikan Pemakzulan

DPR AS tetap mengesahkan penyelidikan pemakzulan terhadap Joe Biden, meski tidak ada bukti yang menunjukkan kesalahan sang presiden.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Tak Ada Bukti Kesalahan Joe Biden, tapi DPR AS Tetap Sahkan Penyelidikan Pemakzulan
ANNA MONEYMAKER / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / GETTY IMAGES VIA AFP
WASHINGTON, DC - 23 OKTOBER: Presiden AS Joe Biden berbicara dalam sebuah acara di Auditorium Pengadilan Selatan di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di Gedung Putih pada 23 Oktober 2023 di Washington, DC. - DPR AS tetap mengesahkan penyelidikan pemakzulan terhadap Joe Biden, meski tidak ada bukti yang menunjukkan kesalahan sang presiden. 

Hal ini dapat menimbulkan kesulitan besar bagi presiden di tengah tahun pemilu.

Dalam jangka pendek, tindakan DPR ini memberikan tiga komite DPR yang dikuasai Partai Republik yang memimpin penyelidikan lebih banyak wewenang untuk mendapatkan dokumen dan memanggil saksi.

Baca juga: Alasan DPR AS Gelar Penyelidikan Pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden

Juga, bagi hakim untuk menegakkan permintaan tersebut.

Jika komite memutuskan untuk melanjutkan pemakzulan, seluruh anggota DPR akan melakukan pemungutan suara.

Apabila mayoritas memilih ya, Biden akan dimakzulkan.

Senat kemudian akan mengadakan persidangan dan memberikan suara apakah akan mencopot presiden dari jabatannya.

Meskipun tiga presiden sebelumnya telah dimakzulkan oleh DPR, tidak ada presiden yang pernah dicopot dari jabatannya.

BERITA REKOMENDASI

Lalu, apakah bisa Biden dicopot dari jabatannya?

Masih dilansir AP, sejarah politik AS menunjukkan segala sesuatunya bukan pertanda baik bagi Biden.

Dari empat presiden yang pernah diperiksa, tiga di antaranya adalah Andrew Johnson, Bill Clinton, dan Donald Trump akhirnya dimakzulkan.

Yang keempat, Richard Nixon, hanya lolos dari teguran dengan mengundurkan diri sebelum pemungutan suara berlangsung.

Namun, mayoritas Partai Republik di DPR membuat mereka hanya mampu kehilangan sedikit suara ketika situasi mencapai puncaknya.

Terlepas dari kenyataan semua anggota Partai Republik di DPR memilih untuk secara resmi membuka penyelidikan, beberapa ragu-ragu untuk mendukung pemakzulan penuh.

Mereka yang ragu-ragu, terutama yang berasal dari distrik yang terpecah secara politik, takut akan dampak politik yang besar.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas