Kepala IDF Mengaku Bertanggung Jawab, Tentara Israel Tembaki 3 Sandera di Gaza
Kepala IDF Herzi Halevy mengaku bertanggung jawab ketika tentara Israel menembaki 3 sandera yang membawa bendera putih di Jalur Gaza.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
“Waktu mereka hampir habis! Bawa mereka pulang sekarang!” terdengar teriakan dari massa.
“Tidak ada kemenangan sampai setiap sandera dibebaskan!” kata mereka.
Mereka menolak argumen bahwa serangan militer akan membantu menekan Hamas untuk melepaskan sandera.
“Negara Israel dan para pemimpinnya bertindak seolah-olah mereka menyerah terhadap para sandera. Kami mendapatkan semua sandera (kembali) sebagai mayat. Mereka sekarat. Mereka tewas akibat pemboman, kegagalan operasi penyelamatan dan tembakan pasukan kami bahkan ketika mereka berhasil melarikan diri,” katanya kepada Haaretz, Jumat (15/12/2023) malam.
Baca juga: Iron Dome Gagal Cegat Drone Ababil Buatan Iran di Perbatasan, Brigade Lapis Baja Israel Jadi Korban
Hamas Palestina vs Israel
Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan perang melawan Hamas dan meluncurkan pasukan ke Jalur Gaza pada keesokan harinya.
Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 19.088 warga Palestina dan melukai lebih dari 54.450 lainnya sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Minggu (17/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari WAFA.
Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel