Paus Fransiskus Beri Cap 'Teroris' ke Israel, Imbas Warga Kristen Palestina Ditembak Mati di Gereja
Menanggapi kabar tersebut, Paus Fransiskus mengaku geram dan mengutuk aksi pembunuhan yang dilakukan Tentara Israel tersebut.
Penulis: Bobby W
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Aksi tentara Israel di pemukiman warga Palestina kembali menjadi perhatian dunia.
Terbaru, dua orang perempuan Palestina yang beragama Kristen ditembak mati oleh seorang prajurit Israel di area gereja Katolik di Kota Gaza yang dipakai untuk tempat berlindung.
Meninggalnya korban yang berstatus ibu dan anak tersebut dikonfirmasi oleh Patriarkat Latin Yerusalem.
"Pada sekitar tengah hari ini ... seorang penembak jitu dari tentara Israel membunuh dua perempuan Kristen di dalam Paroki Keluarga Kudus di Gaza, tempat keluarga Kristen mencari perlindungan sejak pecahnya perang Israel-Hamas," demikian dikatakan oleh patriarkat dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (16/12/2023).
"Nahida dan putrinya Samar ditembak dan tewas saat mereka berjalan menuju Biara Saudari. Salah satu tewas ketika mencoba membawa yang lain ke tempat yang aman," demikian diungkapkan pihak Patriarkat.
Patriarkat menekankan bahwa tidak ada peringatan sebelum penembakan dimulai.
Baca juga: 50 Orang Tertimbun Reruntuhan di Jabalia, Buntut Serangan Israel
Mereka juga menambahkan bahwa korban ditembak dengan tangan dingin di dalam area Paroki, area suci di mana tidak ada pihak yang boleh berperang.
Pihak patriarkat juga menyebutkan tujuh orang lainnya terluka oleh tembakan ketika mencoba melindungi orang lain.
Menanggapi kabar tersebut, Paus Fransiskus mengaku geram dan mengutuk aksi pembunuhan yang dilakukan Tentara Israel tersebut.
"Beberapa mengatakan, 'Ini adalah terorisme dan perang.' Ya, ini perang. Ini terorisme," kata Paus Fransiskus setelah berdoa bersama para peziarah di Lapangan Santo Petrus, Minggu (17/12/2023).
Ini bukan kali pertama Paus Fransiskus menggunakan kata "terorisme" terkait perang di Gaza.
Pada audiensi umumnya di Lapangan Santo Petrus pada 22 November 2023 lalu, Paus Fransiskus mengatakan konflik tersebut telah melampaui perang.
"Ini adalah terorisme," ucapnya seperti yang dikutip dari The Washington Post.
Jemaah Gereja Buka Suara