Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perahu yang Bawa Migran dari Libya Terbalik, Diperkirakan 61 Orang Tewas Tenggelam

Setidaknya 61 orang tewas ketika perahu yang membawa migran yang berusaha menyeberangi Laut Mediterania, terbalik di lepas pantai Libya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Perahu yang Bawa Migran dari Libya Terbalik, Diperkirakan 61 Orang Tewas Tenggelam
Matias CHIOFALO / AFP
Gambar yang diambil pada tanggal 3 Agustus 2023 menunjukkan sekitar 266 migran menyeberangi laut Mediterania dengan perahu kecil sebelum diselamatkan oleh anggota LSM Spanyol Proactiva Open Arms (kanan) di lepas pantai Libya. Setidaknya 61 orang tewas ketika perahu yang membawa migran yang berusaha menyeberangi Laut Mediterania, terbalik di lepas pantai Libya. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah perahu yang membawa puluhan migran ke Eropa, terbalik di lepas pantai Libya.

Setidaknya 61 orang diperkirakan meninggal dunia karena tenggelam, ujar badan migrasi PBB seperti dilansir The Evening Standard.

Dalam postingan di X, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan perahu tersebut meninggalkan kota Zuwara, Libya dengan sekitar 86 orang di dalamnya pada Rabu (13/12/2023) malam.

Berdasarkan keterangan para korban selamat, gelombang tinggi membuat kapal terbalik hingga menenggelamkan 61 migran.

Badan perbatasan Uni Eropa, Frontex, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, pesawatnya menemukan perahu karet yang sebagian kempis di zona pencarian dan penyelamatan Libya.

“Mediterania tengah masih menjadi salah satu jalur migrasi paling berbahaya di dunia,” kata IOM.

Baca juga: Cegah Korban Pekerja Migran Ilegal, Kepala BP2MI Perintahkan Petakan Kantong Rekrutmen Daerah

Insiden mematikan serupa tahun ini terjadi pada bulan Juni lalu, ketika sebuah kapal nelayan yang berisi ratusan migran tenggelam di lepas pantai Yunani setelah berangkat dari kota Tobruk, Libya.

Berita Rekomendasi

Pelayaran tersebut, yang seharusnya berakhir di Italia, tercatat mengakibatkan 78 kematian dan 518 lainnya tidak diketahui nasibnya, menurut laporan IOM.

Tenggelam adalah penyebab utama kematian di jalur migrasi itu secara global pada paruh pertama tahun 2023.

Tercatat ada 2.200 kematian pada periode tersebut, kata laporan tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, Libya menjadi titik transit dominan bagi para migran yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Afrika dan Timur Tengah.

Namun, Libya terjerumus ke dalam kekacauan setelah pemberontakan yang didukung NATO yang menggulingkan dan membunuh diktator lama Muammar Gaddafi pada 2011.

Dalam beberapa tahun terakhir, pelaku perdagangan manusia mendapat keuntungan dari kekacauan yang terjadi di Libya.

Mereka menyelundupkan migran melintasi Libya, yang diapit oleh enam negara.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas