Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UNICEF Sebut Gaza Jadi Tempat Paling Berbahaya di Dunia bagi Anak-anak

Juru bicara UNICEF mengatakan Jalur Gaza adalah tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak.

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in UNICEF Sebut Gaza Jadi Tempat Paling Berbahaya di Dunia bagi Anak-anak
MOHAMMED ABED / AFP
Ilustrasi - Warga Palestina memeriksa kehancuran setelah pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 12 Desember 2023. Juru bicara UNICEF mengatakan Jalur Gaza adalah tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak. 

TRIBUNNEWS.COM - Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyebut Jalur Gaza adalah tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak.

Hal ini dikatakan UNICEF dua hari setelah serangan udara Israel menghantam rumah sakit utama di wilayah kantong tersebut.

Serangan itu menewaskan banyak orang termasuk pasien yang di antaranya adalah anak-anak.




“Jalur Gaza adalah tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak."

"Dan hari demi hari, kenyataan brutal itu semakin diperkuat,” kata juru bicara UNICEF, James Elder dalam konferensi pers di Jenewa, Selasa (19/12/2023), dilansir EFE.

Baca juga: Hindari Veto AS, PBB Kembali Tunda Pemungutan Suara untuk Pengiriman Bantuan ke Gaza

James Elder menyebut, rumah sakit Nasser di kota utama Khan Younis di Gaza selatan (fasilitas terbesar yang masih berfungsi) dibom dua kali dalam 48 jam terakhir.

Rumah sakit ini tidak hanya menampung sejumlah besar anak-anak yang terluka parah akibat serangan terhadap rumah mereka, namun juga ratusan perempuan dan anak-anak yang mencari keselamatan.

BERITA TERKAIT

“Selama 48 jam terakhir, rumah sakit terbesar yang masih berfungsi penuh di Gaza telah ditembaki sebanyak dua kali,” kata James Elder.

Selain itu, James Elder mengungkapkan kemarahannya atas situasi di sana setelah kembali dari wilayah Palestina yang terkepung.

“Saya marah karena mereka yang berkuasa mengabaikan mimpi buruk kemanusiaan yang menimpa satu juta anak ,” katanya, dikutip dari The News Arab.

Baca juga: Tentara Wanita Israel Nekat Berdiri di Depan Tank saat Tembaki Gaza, IDF: Ini Pelanggaran

Ekskavator menggali puing-puing bangunan yang hancur akibat pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 19 Desember 2023 di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas.
Ekskavator menggali puing-puing bangunan yang hancur akibat pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 19 Desember 2023 di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. (MOHAMMED ABED / AFP)

Ia lalu berbicara tentang anak-anak yang diamputasi dan kemudian dibunuh di rumah sakit tersebut, ketika pemboman Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza berlanjut sejak 7 Oktober 2023.

“Saya marah karena semakin banyak anak-anak yang bersembunyi saat ini, yang pasti akan terkena pukulan dan diamputasi dalam beberapa hari mendatang,” tambah dia.

Terbaru, serangan Israel di Gaza hanya dalam satu hari telah menewaskan sekitar 100 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya, seperti diberitakan Al Jazeera.

Pemungutan suara Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengenai rancangan resolusi untuk menghentikan pertempuran telah ditunda dan sekarang diperkirakan akan dilaksanakan pada hari Rabu.

Baca juga: Houthi: Koalisi Internasional Dipimpin AS Dibentuk untuk Lindungi Israel Lanjutkan Kejahatan di Gaza

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas