Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Voting Rencana Resolusi Dewan Keamanan PBB soal Akses Bantuan ke Jalur Gaza Ditunda Lagi, Kenapa?

Voting rencana resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal akses bantuan ke Jalur Gaza kembali ditunda lagi.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Voting Rencana Resolusi Dewan Keamanan PBB soal Akses Bantuan ke Jalur Gaza Ditunda Lagi, Kenapa?
SPENCER PLATT / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images melalui AFP
NEW YORK, NEW YORK - 11 MEI: Para diplomat berpartisipasi dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB (DK PBB) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di mana mereka membahas uji coba rudal baru-baru ini oleh Korea Utara pada 11 Mei 2022 di New York City. AS berupaya memperkuat sanksi terhadap Korea Utara setelah negara tersebut melakukan uji coba rudalnya yang ke-15 tahun ini. - Voting rencana resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal akses bantuan ke Jalur Gaza kembali ditunda lagi. 

Namun negosiasi masih berlanjut hingga saat ini.

Permainan kata perang

Anggota Dewan Keamanan PBB secara intensif masih merundingkan mengenai resolusi soal akses bantuan ke Jalur Gaza, dengan berupaya menghentikan pertempuran, sambil mencoba menghindari veto dari Amerika Serikat lagi.

Voting, yang sudah tertunda sejak Senin (18/12/2023), diperkirakan akan digelar sore ini di New York, Rabu (20/12/2023).

Alasan diundur sampai sore juga karena AS meminta lebih banyak waktu.

Baca juga: Masa Aksi Bela Palestina Minta PBB Kucilkan AS Buntut Hak Veto Tolak Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Jadi, akhirnya Dewan Keamanan menjadwalkan ulang voting, dan disepakati digelar pukul 17.00 waktu setempat.

"Kami masih membahas modalitas resolusi tersebut," kata Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby.

Berita Rekomendasi

"Penting bagi kami agar seluruh dunia memahami apa yang dipertaruhkan di sini," lanjutnya.

NEW YORK, NEW YORK - 29 NOVEMBER: Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Negara Qatar berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Timur Tengah, dan Israel- Perang Hamas di markas besar PBB pada 29 November 2023 di New York City. Dewan tersebut menetapkan hari keenam dan terakhir gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
NEW YORK, NEW YORK - 29 NOVEMBER: Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Negara Qatar berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Timur Tengah, dan Israel- Perang Hamas di markas besar PBB pada 29 November 2023 di New York City. Dewan tersebut menetapkan hari keenam dan terakhir gencatan senjata antara Hamas dan Israel.  - Voting rencana resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal akses bantuan ke Jalur Gaza kembali ditunda lagi.(David Dee Delgado/Getty Images/AFP David Dee Delgado / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images melalui AFP)

Resolusi dewan memerlukan setidaknya sembilan suara setuju dan tidak ada veto dari AS, Prancis, Tiongkok, Inggris, atau Rusia.

Awal bulan ini, Washington memveto resolusi dewan beranggotakan 15 orang yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera antara Israel dan militan Palestina di Gaza.

Dikutip dari The Guardian, Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang kemudian menuntut gencatan senjata pekan lalu dan 153 negara memberikan suara mendukungnya.

Rancangan terbaru yang disiapkan oleh Uni Emirat Arab mengutuk semua tindakan terorisme, dan menyerukan pembebasan semua sandera tanpa syarat.

Amerika Serikat dan Israel menentang gencatan senjata karena mereka yakin hal itu hanya akan menguntungkan Hamas.

Baca juga: Israel Banjiri Terowongan Gaza dengan Air Laut, PBB: Dampak Buruk Bisa Terjadi dalam Jangka Panjang

Ilustrasi. Rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB)
Ilustrasi. Rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB).- Voting rencana resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal akses bantuan ke Jalur Gaza kembali ditunda lagi. (un.org/)

Washington malah mendukung jeda dalam pertempuran untuk melindungi warga sipil dan mengizinkan pembebasan sandera yang disandera oleh Hamas dalam serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas