Pentagon Ketar-ketir, Satu Peluru Kapal Perang AS Kemahalan Buat Tembak Drone Murah Houthi Yaman
Pentagon 'khawatir' atas harga perang yang mahal untuk melawan drone murah Yaman namun mengancam di Laut Merah
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pentagon Ketar-ketir, Satu Peluru Kapal Perang AS Kemahalan Buat Tembak Drone Murah Houthi Yaman
TRIBUNNEWS.COM - Kekhawatiran mengenai tingginya biaya untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh angkatan bersenjata Yaman di Laut Merah semakin meningkat di Pentagon.
Hal itu dilontarkan pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) dalam wawancara yang dilansir Politico.
Pihak angkatan bersenjata Yaman dilaporkan telah menembakkan setidaknya 100 drone ke kapal komersial yang terkait dengan Israel selama sebulan terakhir.
Baca juga: Pemimpin Ansarallah Minta Negara Arab Buka Perbatasan, Houthi Mau Kirim Ribuan Pejuang ke Gaza
Serangan terhadap kapal berentitas Israel, diklaim Sanaa untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina melawan tentara pendudukan Israel.
AS memperkirakan harga drone buatan dalam negeri Yaman adalah senilai 2.000 dolar AS per unit.
Sebagai perbandingan, setiap amunisi yang digunakan oleh kapal perang AS di Laut Merah berharga antara 1 juta dolar AS hingga 4,3 juta dolar AS.
Sejauh ini, Angkatan Laut AS dilaporkan telah menembak jatuh setidaknya 38 drone yang ditembakkan dari Yaman.
“(Biaya yang tinggi) dengan cepat menjadi masalah karena keuntungan terbesar, bahkan jika kita benar-benar menembak jatuh rudal dan drone mereka, tetap menguntungkan mereka,” kata Mick Mulroy, mantan pejabat pertahanan AS dan perwira CIA, kepada Politico.
Baca juga: Ansarallah Houthi Yaman Tantang AS Cs, Iran Peringatkan Bakal Ada Banjir Darah di Laut Merah
“Kami , AS, perlu mulai mencari sistem yang dapat mengalahkan sistem ini, yang lebih sesuai dengan biaya yang mereka keluarkan untuk menyerang kami,” katanya.
Hal yang semakin memperumit masalah bagi Washington adalah kapal perang AS tidak dapat mengisi ulang amunisi mereka di laut.
Baca juga: AS Kelabakan, Arab Saudi dan UEA Ogah Gabung Satgas Maritim Laut Merah Buat Perangi Houthi
Satgas Maritim Internasional
Pada hari Senin, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan pembentukan satuan tugas maritim internasional untuk melawan serangan Yaman di Laut Merah.
Laporan media Barat mengatakan, 19 negara telah mendaftar ke gugus tugas yang disebut Operasi Penjaga Kemakmuran.
Namun, hanya Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol yang telah diumumkan secara publik sebagai bagian dari koalisi pimpinan AS.