Pentagon Ketar-ketir, Satu Peluru Kapal Perang AS Kemahalan Buat Tembak Drone Murah Houthi Yaman
Pentagon 'khawatir' atas harga perang yang mahal untuk melawan drone murah Yaman namun mengancam di Laut Merah
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
“Saya menasihati semua negara yang AS coba libatkan agar Israel tidak mengambil bagian dalam koalisi militer mereka, tidak membahayakan keselamatan jalur navigasi mereka demi kepentingan Israel dan AS. Mengapa Anda harus melakukan itu? " kata pemimpin gerakan perlawanan Ansarallah Yaman, Abdul-Malik al-Houthi, dalam pidatonya di televisi pada Rabu, 20 Desember 2023.
Baca juga: Pemimpin Ansarallah Minta Negara Arab Buka Perbatasan, Houthi Mau Kirim Ribuan Pejuang ke Gaza
Dia juga menegaskan bahwa Washington “harus mengetahui bahwa mereka sedang berperang dengan seluruh bangsa Yaman”.
Al-Houthi menekankan kalau AS akan menghadapi situasi berbeda dari perang yang terjadi di Afghanistan.
"Pertempuran semacam itu “akan jauh lebih sulit daripada apa yang mereka hadapi di Afghanistan dan apa yang mereka derita di Vietnam,” kata al-Houthi.
Pemimpin Ansarallah itu lebih lanjut menggarisbawahi kalau hanya kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel yang menghadapi bahaya di Laut Merah.
“Entitas eksklusif yang menjadi sasaran Yaman adalah Israel… Navigasi maritim semuanya aman kecuali kapal Israel. Sikap kami keras dan jelas. Penderitaan di Gaza tidak bisa diabaikan,” ujarnya.
Komitmen Yaman untuk menentang kampanye pembersihan etnis Israel di Gaza membuat kelompok tersebut menyita sebuah kapal yang terkait dengan Israel.
Selain itu Houthi juga melancarkan serangan terhadap lebih dari selusin kapal lainnya.
Kelompok perlawanan juga telah meluncurkan rudal ke kota pelabuhan Eilat di Israel.
Tindakan mereka telah memaksa setidaknya enam perusahaan pelayaran terbesar di dunia berhenti beroperasi di Laut Merah.
Baca juga: Aksi Houthi di Laut Merah Bikin Remuk Israel: 5 Pelayaran Raksasa Mundur, Ekonomi Tel Aviv Hancur
(oln/pltc/tc/*)