Rusia Buru Wanita Aktivis Anti Korupsi Maria Pevchikh, Kawannya Alexei Navalny Sudah Masuk Penjara
Pevchikh yang berkewarganegaraan ganda yaitu Rusia dan Inggris tersebut masuk daftar pencarian orang (DPO)
Editor: Hendra Gunawan
Dia mulai berkolaborasi dengan Navalny pada awal tahun 2010-an dan mengambil peran sebagai kepala “departemen investigasi” di FBK. Pada tahun 2019, ia memperoleh kewarganegaraan Inggris.
Pevchikh juga diduga berperan dalam dugaan keracunan Navalny pada tahun 2020.
Menyusul penyakit yang diderita tokoh oposisi tersebut dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow, dilaporkan bahwa Pevchikh mungkin telah membawa barang bukti terkait kasus tersebut ke Jerman, termasuk botol air bekas berisi suatu zat beracun.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-666: Serangan Balasan Gagal, Inggris Sebut Kyiv Pilih Defensif
Pihak berwenang Rusia mengklaim dia telah meninggalkan negaranya setelah menolak bekerja sama.
Pihak berwenang Jerman kemudian menyatakan bahwa Navalny telah diracuni dengan zat dari kelompok agen saraf Novichok. Rekan Navalny mengaitkan insiden itu dengan Moskow. Namun petugas medis Rusia membantah menemukan racun apa pun di tubuh Navalny.
FBK, yang dicap sebagai “agen asing” pada tahun 2019 dan kemudian ditetapkan sebagai kelompok ekstremis, aktivitasnya dilarang di Rusia. Sebagai tanggapan, Navalny mengumumkan pembentukan 'Anti-Corruption Foundation International' pada tahun 2022.
Navalny sendiri telah dipenjara sejak tahun 2021 atas tuduhan penipuan, menerima tambahan hukuman sembilan tahun pada awal tahun 2022 karena penghinaan terhadap pengadilan dan penipuan.
Tuduhan tersebut terkait dengan kegiatan FBK, dimana tokoh oposisi tersebut dituduh menghabiskan sumbangan yang dikumpulkan oleh organisasi nirlaba tersebut untuk “kebutuhan pribadi” serta untuk mendanai “kegiatan ekstremis.”
Pada Agustus 2023, ia dijatuhi hukuman tambahan 19 tahun penjara atas berbagai tuduhan terkait ekstremisme. Aktivis tersebut dihukum karena membentuk kelompok ekstremis, menyerukan tindakan ekstremis, mendanai kegiatan tersebut, dan memikat anak di bawah umur ke dalamnya, serta merehabilitasi ideologi Nazi.
Dua mantan pemimpin FBK, Ivan Zhdanov dan Leonid Volkov, yang memimpin FBK sebelum Pevchikh, juga ditambahkan ke daftar teroris dan ekstremis Rusia. Kedua pria tersebut saat ini tinggal di luar negeri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.